Senin 09 Aug 2021 19:08 WIB

Baliho Bikin Populer, Tapi Buat Apa Jika Citranya Negatif?

Popularitas politikus terkerek lewat baliho tapi sentimen publik belum tentu positif.

Kolase foto aktivis berpose di depan baliho Puan Maharani dan Airlangga Hartarto menyindir langkah elite politik demi Pilpres 2024 saat Indonesia masih dilanda pandemi Covid-19. (ilustrasi)
Foto:

Sebelumnya, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hendrawan Supratikno mengatakan bahwa partainya tengah fokus dalam penanganan pandemi Covid-19. Adapun pemasangan baliho yang menampilkan Puan Maharani ditegaskannya tak terkait dengan Pilpres 2024.

"Kami belum bicara 2024. Kami lebih fokus untuk memperkuat persatuan dalam menghadapi persoalan-persoalan berat yang sedang kita hadapi," ujar Hendrawan saat dikonfirmasi, Senin (2/8).

Pemasangan baliho bergambar Puan, kata Hendrawan, adalah salah satu bentuk kegembiraan. Sebab, putri dari Megawati Soekarnoputri itu merupakan Ketua DPR perempuan pertama di Indonesia.

"Mbak Puan Maharani adalah perempuan pertama Ketua DPR dari 23 ketua DPR dalam sejarah RI," ujar Hendrawan.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, menyatakan pemasangan baliho Ketua DPR RI, Puan Maharani, merupakan instruksi dari DPP PDI Perjuangan.

"Ya semua kader memang ada instruksi," kata Gibran saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (6/8).

Meski demikian, Gibran enggan menjelaskan spesifik terkait instruksi tersebut. "Ya tanya yang ngasih instruksi langsung," ujarnya.

Dia juga enggan menyebutkan jumlah baliho yang dipasang. "Enggak usah disebutlah," tukasnya

Puluhan baliho Puan Maharani bertuliskan "Kepak Sayap Kebhinekaan" terlihat tersebar di sejumlah titik persimpangan di Solo. Selain Solo, baliho Puan juga diketahui terpasang di sejumlah kota lainnya.

Diketahui, Solo merupakan salah satu wilayah daerah pemilihan (Dapil) V Jawa Tengah yang diwakili Puan Maharani di DPR RI. Wilayah Dapil V Jawa Tengah mencakup Solo, Sukoharjo, Klaten dan Boyolali.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia, mengakui, pemasangan baliho bergambar Airlangga, merupakan bagian dari upaya Golkar untuk mensosialisasikan Airlangga sebagai calon presiden 2024. Namun, kini pemasangan baliho tersebut kini telah diatur partai.

"Jadi sejak munas antusiasme masyarakat untuk bahwa Golkar punya capres sendiri itu tinggi, jadi pasang spanduk baliho segala macam itu sudah spontan dilakukan dari bawah, cuma sekarang karena ini kan sudah mulai masuk ke program yang harus disusun secara baik, perencanaan yang disusun dengan baik karena sudah tahun 2021 maka kemudian kita atur inisiatif-inisiatif atau pemasangan-pemasangan yang dilakukan secara spontan itu sekarang kita atur," tuturnya, Kamis pekan lalu.

Doli megaskan, Partai Golkar saat ini tengah fokus meningkatkan elektabilitas Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto jelang 2024. Salah satunya dengan mendorong kerja-kerja Airlangga, baik sebagai Menko Perekonomian maupun Ketua KCP PEN agar bisa maksimal dan dapat menyelesaikan persoalan ekonomi dan Covid-19 dengan baik

"Kami sekarang sedang bekerja keras memperluas jaringan partai dan meningkatkan elektabilitas Pak Airlangga. Kami bersyukur Pak Airlangga sekarang menjadi Menko Perekonomian dan juga sebagai ketua KCP PEN yang sekarang isu tentang soal penanganan Covid dan penanganan ekonomi ini menjadi isu utama dan penanggungjawabnya Pak Airlangga," kata Doli.

Kalangan luar PDIP dan Golkar menyindir tersebarnya baliho Puan dan Airlangga. Salah satu senior dan pendiri Partai Amanat Nasional (PAN), Abdillah Toha juga menyindir Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang juga ikut-ikutan memasang baliho, padahal, rakyat tengah menderita akibat pandemi Covid-19.

"Halo Puan, Erlangga (Ketum Golkar), Muhaimin, AHY, apa tidak risih dan malu memajang gambar diri besar-besar di sekujur Indonesia bersaing untuk pilpres yang masih 3 tahun lagi," cuit Abdillah lewat akun Twitter pribadinya yang sudah dikonfirmasi, Jumat (6/8).

photo
Pernyataan kontroversial Puan Maharani soal Sumbar - (Infografis Republika.co.id)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement