REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru Besar Prof FKUI Tjandra Yoga Aditama menyoroti pentingnya upaya memaksimalkan penurunan angka kematian akibat Covid-19. Dia mewaspadai, agar kasus kematian yang melonjak dan berlarut-larut berhenti terjadi.
Tjandra memantau, angka kematian akibat Covid-19 sekitar 1.500 per hari selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat. Adapun positivity Rate sekitar 25 persen atau 5 kali batas WHO sebanyak 5 persen.
Tjandra menekankan, angka-angka tersebut mestinya menjadi pertimbangan pemerintah dalam memutuskan kelanjutan PPKM darurat. Rencananya, pemerintah akan mengumumkan nasib PPKM darurat pada nanti malam.
"Hal yang patut jadi perhatian utama sekarang, upaya maksimal untuk menurunkan angka kematian," kata Prof Tjandra dalam keterangannya, Senin (9/8).
Selain itu,Tjandra memantau, angka BOR turun dan IGD tidak penuh lagi di kota-kota besar di pulau Jawa dan Bali. Kemudian, menurutnya, data kasus baru di beberapa daerah Jawa menurun sesudah PPKM diberlakukan.
Namun, jandra tetap meminta, pemerintah mengevaluasi komunikasi yang disampaikan kepada masyarakat selama pandemi Covid-19. Dia juga meminta, segala keputusan menyangkut Covid-19 diambil lewat perhitungan ilmiah. Oleh karena itu, dia menekankan, pentingnya data lengkap dan rinci per Kab/Kota tentang aspek: community transmission (7 derajat versi WHO), dan aspek respons kesehatan masyarakat (3 derajat versi WHO)
"Pelaksanaan komunikasi risiko dengan baik, yang memberi penjelasan adalah kombinasi pemerintah dan praktisi lapangan. Senantiasa melakukan analisa ilmiah yang valid dan lengkap untuk dasar pengambilan keputusan," ujar mantan petinggi Kemenkes itu.