Senin 02 Aug 2021 15:39 WIB

Puncak Kasus Covid-19 Jawa-Bali yang Telah Terlampaui

Kondisinya kini sejumlah daerah luar Jawa-Bali catat kenaikan kasus Covid-19.

Sejumlah kendaraan melintasi posko penyekatan di Jalan Raya Margonda, Depok, Jawa Barat, Senin (2/8). Pada hari terakhir Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4, mobilitas warga yang akan menuju Jakarta cenderung meningkat hingga menimbulkan kemacetan mencapai satu kilometer. PPKM yang sudah berjalan sebulan menghasilkan penurunan kasus Covid-19 di Jawa dan Bali. Republika/Putra M. Akbar
Foto:

Pemerintah pun menargetkan untuk menaikkan kapasitas testing Covid-19 hingga 400 ribu spesimen per hari. Angka tersebut dua kali lipat dari capaian testing harian saat ini, yakni rata-rata 200 ribu spesimen per hari.

"Kita akui kita harus tingkatkatkan dan ambisi kita sampai 400 ribu. Tapi realitasnya yang kita juga mesti tahu, kita naik dari 50 ribu ke 200 ribu, dalam waktu sebulan terakhir ini," ujar Budi

Ia menyebutkan, terjadi peningkatan kapasitas testing dan tracing yang signifikan dalam satu bulan terakhir. Ia pun mengapresiasi kinerja petugas puskesmas di darah dan staf di seluruh laboratorium yang menjalankan pemeriksaan PCR di daerah.

Selain tes PCR yang jumlahnya naik tajam, Budi juga mengungkap bahwa whole genome sequencing sebagai proses pemeriksaan mutasi Covid-19 juga mengalami peningkatan jumlah. Sepanjang Maret--Desember 2020, praktik whole genome sequencing hanya dilakukan 140 kali. Namun dari Januari-Juli 2021, jumlahnya naik menjadi 4.000 whole genome sequencing.

"Jadi ini untuk mengidentifikasi di mana varian baru adanya. Ini meningkatnya sampai hampir 20 kali lipat dibandingkan tahun lalu," kata dia.

Berdasarkan laporan capaian testing harian, memang terlihat ada peningkatan kapasitas testing dalam dua bulan terakhir. Selama sepekan terakhir misalnya, rata-rata testing harian di atas 200 ribu ribu per hari. Bahkan rekor tertinggi sempat tercapai pada 22 Juli 2021 dengan 294.470 spesimen yang diperiksa dalam sehari.

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, yang dikutip Kamis (29/7), ada tiga provinsi di luar Jawa-Bali yang menyumbang kasus positif tinggi. Provinsi tersebut adalah Kalimantan Timur, Riau, dan Sumatra Barat. Sementara untuk periode sepekan terakhir, tiga provinsi yang menyumbang kasus terbanyak di luar Jawa-Bali adalah Kalimantan Timur, Sumatra Utara, dan Riau. Data ini dirilis Satgas Penanganan Covid-19, hanya saja tanpa dilengkapi keterangan rinci terkait angka kasus masing-masing provinsi.

Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Adib Khumaidi, pada Selasa (27/7), mengakui terjadi penurunan di Pulau Jawa dan peningkatan di beberapa wilayah di luar Pulau Jawa. Kenaikan permintaan oksigen di daerah menjadi salah satu indikator.

"Memang kalau kita lihat turunnya kasus ini bukan hanya di Jakarta, kami dapat laporan turunnya kasus ini juga ada di wilayah di Semarang, Kudus, Pati, Rembang turun," kata Adib dalam konferensi pers virtual yang dipantau dari Jakarta, Selasa (27/7).

Adib memberi contoh bagaimana tingkat ketersediaan tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) di Semarang mengalami penurunan yang sempat terisi 92 persen, kini berada di kisaran 66 persen. Sementara di Jakarta, BOR menjadi 76 persen dengan BOR ICU menjadi 85 persen.

IDI juga mendapatkan laporan penurunan BOR di Bekasi dan Tangerang, meski masih ada daerah yang mengalami peningkatan, seperti di Yogyakarta dan Surakarta. Meski BOR di beberapa wilayah di Pulau Jawa mengalami penurunan, dia memperingatkan terjadi peningkatan kasus di luar wilayah Pulau Jawa.

"Sudah melangkah pada peningkatan kasus di luar Jawa, seperti Jambi, Palembang (di Sumatra Selatan) kemudian Kalimantan Selatan kemudian Kendari (di Sulawesi Tenggara). Itu sekarang juga sudah ada peningkatan kasus beberapa yang sudah dilaporkan," ujarnya.

Adib menjelaskan beberapa indikator telah terjadi peningkatan kasus Covid-19 adalah dengan terjadinya kenaikan permintaan oksigen di wilayah tersebut selama beberapa waktu. Hal itu, katanya, terjadi di Kalimantan Selatan, Jambi dan Sumatera Selatan.

"Dari situ kemudian kita melihat bahwa sekarang ini sudah mulai meluas di luar Jawa," demikian kata Adib.

photo
Ilustrasi PPKM Level 4 - (republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement