REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Angka kematian akibat Covid-19 di Benua Amerika, dalam sepekan terakhir, masih tercatat lebih tinggi dibanding Asia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, angka kematian di Amerika dilaporkan 2-3 orang per 100.000 penduduk. Sementara di Asia, angka kematiannya 1-2 orang per 100.000 penduduk. Sementara di Eropa, angka kematian tercatat lebih rendah lagi karena laju vaksinasi yang cukup tinggi dan kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat yang ketat.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menjelaskan, tinggi rendahnya angka kematian akibat Covid-19 memang erat kaitannya dengan kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat. Namun menurutnya, perlu disadari bahwa penanganan pandemi tidak terbatas pada aspek kesehatan saja, namun juga berkaitan dengan ekonomi, pendidikan, dan sosial.
"Saat ini kebijakan di indonesia sudah mewadahi semuanya baik menerapkan kebijakan yang terbukti mengendalikan kasus covid-19 sekaligus memperhatikan sektor sosial kemasyarakatan untuk dapat beroperasi secara tekrendali melalui berbagai pertimbangan termasuk melihat karakteristik tiap daerah maka PPKM jadi kebijakan yang dipilih," ujar Wiku dalam keterangan pers, Kamis (29/7).
Wiku juga mengutip hasil riset yang dilakukan Bank Dunia bahwa kurva kematian akibat Covid-19 justru lebih landai di negara-negara berpendapatan menengah ketimbang negara berpendapatan tinggi. Hal ini memberikan indikasi bahwa kematian akibat Covid-19 dipengaruhi multifaktor.
"Diperlukan pendekatan kebijakan yang khas sesuai karakteristik masing-masing negara. Jika upaya menekan kasus positif dilakukan dengan baik, berdampak pada penurunan angka kematian," kata Wiku.
Wiku pun mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjalankan peraturan yang ditetetapkan pemerintah, khususnya selama pelaksanaan PPKM ini. Masyarakat diminta jujur dalam melaporkan kasus konfirmasi positif demi memperlancar proses telusur. Masyarakat juga diminta memenuhi persyaratan perjalanan jika memang perlu bepergian untuk keperluan mendesak.