REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus Covid-19 di Tanah Air masih di atas 40 ribu per hari meski Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 sudah berjalan. Untuk mendeteksi kasus, pemerintah berkomitmen meningkatkan tes spesimen hingga 400 ribu per hari.
"Dalam rangka menurunkan kasus dan kematian yang naik, pemerintah akan memperkuat pelacakan (tracing) dan meningkatkan tes (testing). Jika testing saat ini berkisar hampir 200 ribuan maka akan naik ke 300 ribu hingga 400 ribu per harinya," kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Reisa Brotoasmoro saat bicara di konferensi virtual FMB9, Rabu (28/7).
Ia mengutip pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan selaku Koordinator PPKM Darurat Provinsi Jawa-Bali bahwa testing dan tracing akan melibatkan semua komponen. Ia menambahkan, mekanisme pelaporan contact tracing akan dilakukan secara digital yang akan dilakukan oleh para relawan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang terlatih serta relawan yang terdiri dari TNI/Polri serta Aparatur Sipil Negara (ASN).
Kemudian, dia melanjutkan, hasil tracing akan diliput secara digital dalam sistem si Lacak Kemenkes. Setiap kontak erat yang ditemukan, dia melamjutkan, dipastikan melakukan karantina dan mereka akan melalui entry test hari pertama untuk mengetahui status kesehatannya.
Termasuk exit test pada hari kelima karantina untuk memastikan yang terinfeksi Covid-19 tidak mengalami gejala sama sekali. Setelah itu, dia melanjutkan, pasien dapat dinyatakan tidak terinfeksi.
"Satu hal yang perlu dicermati dengan masifnya testing dan tracing, ada kemungkinan kasus harian terkonfirmasi akan naik karena kapasitas testing yang meningkat," ujarnya.