REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemakaman jenazah Covid-19 yang dilakukan secara protokol kesehatan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) khusus Covid-19 di Kota Surabaya, Jawa Timur, selama empat hari terakhir mengalami penurunan. Hal itu disampaikan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat menerima bantuan peti jenazah dari Yayasan Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Jatim di Balai Kota Surabaya, Senin.
"Memang ada penurunan angka kematian yang dimakamkan secara protokol kesehatan (prokes)," katanya.
Menurut Eri, berdasarkan data yang tercatat di Dinas Kebersihan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Kota Surabaya selama empat hari terakhir (22-25 Juli 2021), pemakaman secara prokes jumlahnya sekitar 449 jenazah. Rinciannya, pada 22 Juli sebanyak 149 jenazah, kemudian turun pada 23 Juli menjadi 105 jenazah, 24 Juli menurun lagi menjadi 97 jenazah, dan pada 25 Juli sekitar 98 jenazah yang dimakamkan secara prokes.
Untuk itu, Eri bersama jajaran Pemkot Surabaya terus melakukan berbagai upaya preventif guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19, termasuk percepatan vaksinasi di berbagai kalangan agar tercipta herd immunity.
Eri mengucapkan terima kasih atas bantuan berupa 50 peti jenazah dan tiga ribu tabung oksigen berukuran 6 meter kubik dari Yayasan Kagama Jawa Timur. Dengan bantuan yang diberikan Kagama itu dapat membantu dan meringankan beban Pemkot Surabaya.
Pada kesempatan itu, Eri memaparkan rencananya bantuan peti jenazah tersebut diserahkan di TPU Keputih, sehingga apabila sewaktu-waktu diperlukan bisa langsung digunakan bagi warga Surabaya yang dimakamkan sesuai prokes Covid-19."Ini sangat membantu kami. Karena ketika ada yang meninggal, baik itu suspek maupun probable juga dimakamkan secara prokes," katanya.