Jumat 23 Jul 2021 00:40 WIB

Banyak Daerah Berzona Merah, Ini Kata Epidemiolog

Banyaknya daerah di Jawa-Bali yang berstatus zona merah karena dekati periode puncak.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati / Red: Agus Yulianto
Seorang petugas keamanan berjaga dengan latar belakang spanduk pemberitahuan lokasi zona merah Covid-19.
Foto: ANTARA/Wahyu Putro A
Seorang petugas keamanan berjaga dengan latar belakang spanduk pemberitahuan lokasi zona merah Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat hingga 25 Juli 2021 mendatang namun daerah yang berstatus zona merah justru bertambah. Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman menilai, banyaknya daerah di Jawa-Bali yang berstatus zona merah karena mendekati periode puncak.

"Banyak daerah di Jawa-Bali, terutama Madura berzona merah karena mendekati periode puncak. Sehingga, jelas semua daerah-daerah ini berstatus berzona merah," kata Dicky saat dihubungi Republika, Kamis (22/7).

Dia justru mempertanyakan kalau ada wilayah di wilayah ini yang berstatus zona hijau. Sebenarnya, dia menambahkan, zona merah di sebuah daerah tidak perlu terlalu dipertanyakan karena artinya kapasitas testing yang rendah dan positivity rate tinggi. Sehingga, dia melanjutkan, sangat logis Jawa-Bali-Madura bertatus zona merah. 

"Masalahnya daerah-daerah lain juga bisa berdampak dan berpotensi bisa bernasib sama kalau tidak segera belajar dari pengalaman," ujarnya.

Dicky khawatir kalau pulau di luar Jawa-Bali tersebut tidak meningkatkan upaya tes, lacak, dan isolasi (3T) hingga memaksimalkan upaya vaksinasi, maka penularan Covid-19 jadi tidak terkendali. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement