REPUBLIKA.CO.ID, KOTABUMI -- Kebahagiaan sedang menghampiri Ali (37) dan keluarga saat ini. Pasalnya ia baru saja menimang buah hati ketiganya yang lahir beberapa saat yang lalu.
Ali yang saat ini terdaftar sebagai peserta JKN-KIS segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) ini mengungkapkan bahwa kehamilan istrinya kali ini lumayan berisiko. Namun dirinya sangat bersyukur BPJS Kesehatan hadir menemani istrinya melalui masa kehamilan yang tidak mudah.
“Selama 9 bulan kehamilan ini istri saya bolak-balik ke IGD bahkan sempat opname juga karena mengalami pendarahan di usia kandungan tujuh bulan. Beruntungnya kami sekeluarga sudah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS, sehingga saya bisa fokus pada kesehatan istri dan anak saya saja tanpa harus memikirkan biaya pengobatan,” tutur Ali kepada Jamkesnews.
Ali menceritakan saat memasuki usia kandungan ke 40 minggu, sang istri merasa gerakan janinnya mulai berkurang, padahal tanda-tanda kelahiran sedikitpun belum ia rasakan. Tak ingin membuang-buang waktu, Ali segera melarikan istrinya ke IGD rumah sakit terdekat.
“Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter memutuskan bahwa istri saya harus segera melahirkan melalui operasi caesar untuk menyelamatkan bayi kami. Alhamdulillah, istri saya melahirkan dengan selamat dan bayinya juga sehat. Jika tidak memiliki JKN-KIS, entah berapa juta yang harus saya keluarkan saat itu. Apalagi saat pandemi begini, semua jadi serba sulit,” lanjut Ali.
Ali juga mengapresiasi pelayanan yang ia terima di rumah sakit dengan menggunakan kartu kepesertaan JKN-KISnya itu. Menurutnya, berobat menggunakan kartu JKN-KIS prosesnya tidak berbelit-belit, begitupun dengan tenaga kesehatan yang memberikan layanan kesehatan pada istrinya, semuanya tanggap dan professional.
“Dokter dan perawatnya baik semua, istri saya diobati dengan telaten sesuai dengan prosedur. Tidak ada perbedaan pelayanan yang saya terima dengan pasien umum. Sudah pelayanannya mantap, proses tidak ribet, gratis lagi! Siapa yang tidak senang, coba?,” ujar Ali.
Merasa sangat terbantu dengan kehadiran Program JKN-KIS, Ali tak segan mengajak warga di lingkungan sekitarnya agar tak ragu mendaftarkan diri menjadi Peserta JKN-KIS. Apalagi di tengah masa pandemi saat ini, kehadiran Program JKN-KIS sangat bermanfaat sebagai salah satu bentuk antisipasi apabila membutuhkan pelayanan kesehatan.
“Kita sedang menghadapi wabah Covid-19 yang sampai saat ini pun belum mereda. Alangkah baiknya jika kita memberikan perlindungan tambahan kepada keluarga dengan menjadi Peserta JKN-KIS. Datangnya sakit kan tidak ada yang tahu. Saya juga mau mengucapkan terima kasih kepada BPJS Kesehatan, semoga kedepannya semakin baik dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat Indonesia,” tutup Ali.