REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - BPJS Kesehatan terus bertransformasi demi menjawab tantangan dalam penyelenggaraan Program JKN. Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti menegaskan sinergi yang transformasi yang dilakukan dinilai sukses dalam meningkatkan kualitas layanan yang berdampak terhadap kepuasan peserta.
Menurut Ghufron, keberhasilan Program JKN merupakan hasil kerja sama dan gotong royong lintas sektor yang terus diperkuat seiring perbaikan kualitas layanan. Ia menyebut layanan kesehatan yang bermutu dan berkelanjutan membutuhkan gotong royong seluruh stakeholder agar seluruh masyarakat Indonesia terlindungi dan mendapatkan layanan yang optimal.
"Transformasi dilakukan sebagai wujud kehadiran negara melindungi masyarakat dari risiko finansial akibat biaya kesehatan. Dengan semangat gotong royong, Program JKN kini menjamin layanan kesehatan yang lebih mudah diakses, cepat, setara, dan efektif," kata Ghufron dalam kegiatan Public Expose Jurnal JKN Seminar Nasional: Mewujudkan Layanan Kesehatan yang Setara, Berkualitas dan Berkelanjutan melalui Dukungan Multisektor, Kamis (17/7/2025).
Hingga 11 Juli 2025, jumlah cakupan kepesertaan Program JKN telah mencakup lebih dari 280 juta peserta atau 98,32 oersen penduduk Indonesia. Seiring dengan pertumbuhan peserta dan mitra fasilitas kesehatan, BPJS Kesehatan menghadirkan berbagai inovasi digital, termasuk Aplikasi Mobile JKN dengan ragam fitur yang bisa dimanfaatkan peserta. Bukan hanya itu, BPJS Kesehatan juga menghadirkan Pelayanan Administrasi melalui WhatsApp (PANDAWA), BPJS Online, hingga Anjungan Mandiri (AMAN JKN).
"Selain itu, BPJS Kesehatan juga menghadirkan layanan BPJS Keliling dan menggandeng rumah sakit apung dengan mengirim tenaga kesehatan, hingga bekerja sama dengan fasilitas kesehatan dengan kriteria tertentu untuk menjangkau peserta di Daerah yang Belum Tersedia Fasilitas Kesehatan yang Memenuhi Syarat (DBTFMS)," kata Ghufron.
Dukungan Big Data untuk Jurnal JKN
Keberhasilan BPJS Kesehatan dalam melakukan transformasi juga didukung dengan adanya pengelolaan big data yang bisa dimanfaatkan oleh seluruh lembaga penelitian dalam mendorong penguatan riset demi keberlanjutan Program JKN. Dengan adanya Jurnal JKN bisa memberi dampak besar terhadap identifikasi masalah-masalah yang ada, menemukan solusi inovatif dan mengimplementasikan kebiijakan yang efektif demi meningkatkan jaminan kesehatan bagi seluruh masyarakat.
Direktur SDM dan Umum BPJS Kesehatan, Andi Afdal mengatakan jurnal JKN terbit dua kali setahun dan telah mencapai Volume V pada edisi terbaru. Selama perjalanannya, jurnal ini telah mempublikasikan berbagai artikel yang mencakup isu-isu strategis seperti perekrutan peserta, pelayanan, administrasi kepesertaan, manfaat JKN, mutu layanan kesehatan, metode pembayaran, pencegahan fraud, hingga pengumpulan iuran dan keterlibatan pemangku kepentingan.