REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Sebanyak 93 ribu keluarga penerima manfaat (KPM) terdaftar sebagai penerima bantuan sosial tunai (BST) dari Kementerian Sosial RI. Penyaluran bantuan kali ini dilakukan secara door to door untuk mengantisipasi kerumunan, sebagaimana yang terjadi pada pembagian bansos sebelumnya.
“Bantuan sosial tunai disalurkan melalui PT Pos Indonesia, kita minta jangan terjadi kerumunan, jadi polanya diubah. Kalau dulu PT Pos membikin titik-titik salur di RT/ RW, dijadwal, kemudian jadwalnya dibagi per klaster, jamnya enggak boleh serentak datang, kita evaluasi masih terjadi kerumunan. Jadi sekarang didatangi dari rumah ke rumah,” ujar Kepala Dinas Sosial Kota Tangsel Wahyunoto, Kamis.
Namun, dengan sistem door to door, pendistribusian tidak bisa dilakukan secara serentak. Sehingga, Wahyunoto mengatakan, penyaluran BST dilakukan secara bertahap per kelurahan yang ada di Tangsel.
Dia menargetkan, penyaluran bantuan tersebut dapat terealisasi secara keseluruhan di semua kelurahan dalam waktu dekat. “Tangsel ada 54 kelurahan, mudah-mudahan enggak sampai 54 hari (sudah tersalurkan semua BST),” terangnya.
Pendistribusian BST di Tangsel diketahui telah dimulai pada Selasa (20/7) di Kelurahan Pondok Jaya, Kecamatan Pondok Aren dengan jumlah keluarga yang menerimanya sebanyak 200 KPM. Pada data jadwal pembagian BST yang dilakukan PT Pos Tangsel, penyaluran bantuan akan berjalan hingga 7 Agustus 2021.
Adapun, besaran bantuan yang disalurkan kepada masyarakat senilai Rp 600 ribu. Jumlah tersebut merupakan alokasi dari bantuan pada Mei 2021 sebesar Rp300 ribu dan Juni 2021 dengan besaran yang sama. Wahyunoto berharap para penerima BST dapat memanfaatkan bantuan tersebut untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.