Rabu 21 Jul 2021 18:17 WIB

Aksi Tolak PPKM Dibubarkan, 5 Orang Bawa Molotov Diamankan

Mereka melakukan orasi, penutupan jalan, serta melakukan pengrusakan.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
Petugas menunjukkan lima pelaku pembawa bom molotov. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Destyan Sujarwoko
Petugas menunjukkan lima pelaku pembawa bom molotov. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Aksi para pemuda yang menolak perpanjangan penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Kota Bandung, Rabu (21/7) akhirnya dibubarkan polisi karena menganggu ketertiban dan merusak sejumlah fasilitas publik. Sebanyak 5 orang dalam aksi itu didapati membawa bom molotov.

Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya mengatakan, aksi penolakan terhadap kebijakan perpanjangan PPKM oleh sekelompok mahasiswa, ojek online, dan pedagang di Bandung dimulai di Balai Kota Bandung. Sebagian pendemo kemudian melanjutkan aksi dengan longmarch ke Gedung Sate Pemprov Jabar.

"Sampai perempatan jalan sebelum sampai ke Gedung Sate (mereka) melakukan penutupan jalan dengan orasi membuat kemacetan panjang dan melakukan pengerusakan di sekitarnya pot-pot ada 60 pot dirusak. Kami membubarkan mereka agar Kota Bandung kondusif dan jalan bisa dipakai," ujarnya, Rabu (21/7).

Dia menuturkan, para pedagang dan ojek online yang sebelumnya ikut aksi di Balai Kota memilih memisahkan diri dari kumpulan pendemo yang menuju ke Gedung Sate tersebut. Mereka memisahkan diri karena khawatir terjadi kericuhan.

"Adapun mahasiswa yang tadi melakukan unjuk rasa kurang lebih 150 dan itu ditunggangi pihak lain yang mungkin membuat Kota Bandung tidak kondusif," katanya.

Ulung mengatakan, pembubaran dilakukan sebab para pendemo tidak mematuhi protokol kesehatan bahkan banyak yang tidak memakai masker dan membuat kemacetan serta pengrusakan. Sebanyak kurang lebih 150 orang yang terlibat dalam aksi longmarch hendak menuju Gedung Sate diamankan untuk dilakukan pemeriksaan dan tes uji usap antigen.

"Ada pun 150 orang itu mahasiswa 9 orang, pelajar SMA 36 orang, SMP 6 orang dan lain-lain 34 orang, pengangguran dan lainnya ditambah 64 orang sehingga jumlah 149 orang. Dalam pembubaran ditemukan bom molotov yang dipersiapkan kelompok mereka," katanya.

Pihaknya menyimpulkan kelompok yang ikut dalam aksi tersebut ingin membuat Kota Bandung tidak kondusif dengan mengajak massa untuk tidak suka PPKM dan menyudutkan pemerintah. Pembawa bom molotov sedang diperiksa oleh penyidik dan dilakukan swab antigen.

"Membawa molotov ada lima orang, silakan bisa dilihat barang bukti. Pemeriksaan swab baru dimulai sudah tiga orang dinyatakan reaktif kerawanan berkerumun tinggi sekali dalam penyebaran Covid-19," katanya. Dia mengatakan, pihaknya membubarkan pendemo sebab agar tidak terjadi penyebaran Covid-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement