REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (FKM Unair) Surabaya, Laura Navika Yamani, menilai penerapan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat belum efektif diikuti masyarakat. Menurutnya, salah satu penyebabnya terkait masalah perekonomian masyarakat.
"Kalau saya lihat PPKM Darurat yang diterapkan dua pekan terakhir belum memberikan efek maksimal dan efektif (diikuti masyarakat)," katanya saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (20/7).
Laura mengakui, pemerintah memang berusaha melakukan evaluasi terkait PPKM Darurat, hingga mencari penyebab mengapa masyarakat tidak mau berpartisipasi ikut terapkan kebijakan ini. Namun, ia menilai kalau pemerintah tidak berperan serta dalam PPKM Darurat dan bisa membantu masyarakat dalam sektor ekonomi maka kebijakan ini dianggap berat oleh masyarakat.
Jadi, ia meminta pemerintah perlu mencari solusi masalah ini yaitu membantu perekonomian masyarakat. Jadi, dia menambahkan, pemerintah jangan hanya melarang masyarakat beraktivitas melainkan juga melakukan intervensi dalam hal ekonomi seperti bantuan sosial, terutama untuk pekerja harian.
"Kalau sudah melakukan itu, saya rasa masyarakat bisa menjalankan kebijakan PPKM Darurat yang tujuannya untuk membatasi mobilisasi masyarakat," ujarnya.