Selasa 20 Jul 2021 12:51 WIB

Belasan Ribu Anak Jatim Terpapar Corona, 89 Meninggal

Penularan Covid-19 di Jawa Timur terus melonjak, terutama klaster keluarga

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Nur Aini
Seorang anak menunjukkan kartu vaksinnya saat vaksinasi COVID-19 khusus anak usia 12-17 tahun, ilustrasi
Foto:

Kepala Kantor Perwakilan UNICEF Surabaya Ermi Ndoen menuturkan, anak-anak menjadi bagian penting dalam berbagai perubahan. Termasuk upaya mereka yang bisa mengajak teman sebayanya untuk patuh pada protokol kesehatan. Sebab, salah satu upaya yang bisa memutus penularan Covid-19 adalah patuh pada protokol kesehatan.

“Anak-anak bisa berbicara melalui media sosialnya untuk mengajak teman sebayanya bahkan keluarganya. Ajakan untuk menerapkan 3M (protokol kesehatan) serta menjaga hidup sehat,” kata dia.

Untuk mendukung upaya pencegahan penularan Covid-19 terhadap anak, UNICEF Indonesia bersama Akatara Jurnalis Sahabat Anak mengelar Ronda Digital. Ronda Digital merupakan gerakan kolaborasi yang dilakukan bersama anak-anak di Jawa Timur dan Jawa Tengah untuk bersama-sama mengkampanyekan penerapan protokol kesehatan.

Kolaborasi itu dijalankan anak-anak di berbagai kabupaten/ kota dengan melakukan Siskamling di media sosial untuk menyampaikan pesan kebaikan dan patuh pada protokol kesehatan. Hasil kolaborasi itu nantinya diharapkan bisa menjadi ruang edukasi serta membangun kembali pola ‘Ronda Digital’ yang bisa dilakukan oleh anak-anak untuk menjaga diri dan menyelamatkan keluarganya, temannya, maupun saudara-saudaranya dari penularan Covid-19.

Ronda digital, kata Ermi, menjadi literasi digital yang disukai anak-anak untuk menyampaikan pesan kebaikan di media sosial. Ronda Digital juga bisa menjadikan anak sadar literasi. Dalam bentuk virtual, aksi perundungan pun bisa terjadi. Itu termasuk pelecehan seksual anak yang terus ada di ruang digital.

“Keberadaan Ronda Digital bisa menjadi literasi yang bagus bagi anak-anak untuk saling mengingatkan antar sebayanya,” ujarnya.

Ketua Forum Anak Jatim, Firnas menuturkan, kesempatan untuk ikut Ronda Digital menjadi tantangan bagi anak-anak. Apalagi ada banyak produk digital yang bisa dipakai dalam patroli di media sosial sambil menyampaikan ajakan baik.

“Kami sadar kalau 3M di masyarakat memang mulai longgar, jadi perlu kampanye 3M yang lebih ketat,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement