REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan memberlakukan buka-tutup akses jalan di provinsi ini apabila Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat diperpanjang. Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin (19/7), memandang buka-tutup jalan bisa menjadi salah satu solusi untuk memulihkan perekonomian masyarakat.
"Kita menurunkan mobilitas penduduk tetapi kita juga akan (upayakan) bagaimana para pedagang kecil dan lain-lain itu jangan sampai terlalu panjang terpuruk. Apakah jalan ini hari ini ditutup (buka tutup) supaya ada (pemasukan) meskipun pas-pasan," kata Kadarmanta, Senin.
Mengenai wacana perpanjangan PPKM Daurat, Aji mengatakan Pemda DIY masih menunggu keputusan dari pemerintah pusat. "Selambat-lambatnya besok ada rapat diperpanjang atau tidak. (Tapi) kalau lihat situasi, ada kemungkinan besar diperpanjang," kata dia.
Jika pemerintah pusat memutuskan PPKM Darurat diperpanjang, Aji mengatakan, ekonomi masyarakat harus diperhatikan. Terutama mereka yang terdampak PPKM darurat agar tidak terpuruk."Kalau diperpanjang kita harus juga siapkan supaya masyarakat yang terdampak itu tidak lebih terpuruk lagi," kata Baskara Aji.
Jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Provinsi DIY saat ini dilaporkan naik hingga 10 kali lipat. Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, lonjakan pesat kasus Covid-19 sejalan dengan terdeteksinya varian Delta di DIY.
"Dalam bulan Juli ini, di Kota Yogya tingkat kecepatannya sampai lebih dari 10 kali lipat, yang biasanya setiap hari hanya ada kasus 10-30 kasus, akhir-akhir ini mencapai 300-400 kasus baru per hari," kata Heroe yang juga Wakil Wali Kota Yogyakarta tersebut, Senin (19/7).
Menurut Heroe, kunci menekan penyebaran varian Delta, adalah disiplin masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan. Pada masa PPKM darurat ini, Heroe juga meminta agar masyarakat tetap di rumah.
Begitu pun dengan ibadah di hari raya Idul Adha yang juga sudah ditegaskan untuk tidak dilakukan di masjid maupun lapangan, namun dipindahkan ke rumah masing-masing.
"Di rumah lebih baik sebenarnya untuk upaya memutus rantai sebaran Covid-19. Langkah paling baik ketika varian Delta sudah berada di sekitar kita, harus mengurangi terjadinya interaksi antarorang, mengurangi terjadi pengumpulan orang, selalu prokes 5M dengan ketat," ujarnya.