Rabu 14 Jul 2021 20:26 WIB

Rekor Saban Hari, Padahal Testing Covid Belum Sesuai Target

Pemerintah mengakui capaian testing di daerah PPKM Darurat belum sesuai target.

Petugas mengambil sampel dari warga saat tes swab Covid-19 massal di Kendal, Turi, Sleman, D.I Yogyakarta, Senin (14/6). Kemenkes pada hari ini menyatakan capaian testing di daerah PPKM Darurat belum sesuai dengan yang ditargetkan pemerintah pusat. (ilustrasi)
Foto:

Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono pada akhir pekan lalu memaparkan, pihaknya bersama beberapa lembaga terkait melakukan survei serologi untuk mengukur proporsi warga DKI Jakarta yang memiliki antibodi terhadap Covid-19. Berdasarkan hasil survei tersebut, Pandu mengungkapkan, hampir separuh penduduk Ibu Kota pernah terinfeksi Covid-19.

Pandu mengungkapkan, jumlah estimasi warga yang terinfeksi yaitu 4,7 juta dari total penduduk Jakarta sekitar 10 juta orang. Dari jumlah estimasi warga yang pernah terinfeksi Covid-19 jelas dia, hanya 8,1 persen yang terdeteksi.

"Sebagian besar yang pernah terinfeksi, tidak terdeteksi. Selain itu, sebagian besar yang pernah terinfeksi, baik terdeteksi maupun tidak terdeteksi, tidak pernah merasakan gejala," ujar Pandu, dalam diskusi virtual, Sabtu (10/7).

Survei serologi ini berbasis populasi dengan metode sampling yang dilakukan pada kurun waktu 15-31 Maret 2021. Survei dilaksanakan di 100 kelurahan di enam wilayah Kota/Kabupaten Administrasi Jakarta.

"Sari hasil studi hampir separuh penduduk Jakarta pernah terinfeksi, itu angkanya 44,5 persen. Artinya bahwa ini cukup besar karena Jakarta memang epicenter dari pandemi dan menjadi kontributor terbesar dari negara Republik Indonesia ini," kata Pandu.

Pandu menjelaskan, dari survei itu, jumlah warga Jakarta yang terpapar virus corona paling banyak berusia 30-49 tahun. Adapun infeksi pada kelompok perempuan lebih tinggi, yakni sebesar 47,9 persen dan kelompok laki-laki 41 persen.

“Masyarakat di wilayah padat penduduk lebih rentan terinfeksi Covid-19 (48,4 persen). Semakin meningkat indeks massa tubuh, semakin banyak juga yang terinfeksi, dalam hal ini kelebihan berat badan (52,9 persen) dan obesitas (51,6 persen). Orang dengan kadar gula darah tinggi juga lebih berisiko,” paparnya.

Selain itu, menurut Pandu, kekebalan komunal di DKI Jakarta akan lebih sulit tercapai. Sebab, kata dia, Jakarta merupakan kota terbuka dengan mobilitas masyarakat yang tinggi.

"Konsekuensinya, semua penduduk yang beraktivitas di Jakarta, baik warga Jakarta maupun pendatang, harus memiliki kekebalan (telah tervaksinasi) yang dapat mengatasi semua varian virus," papar dia.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria pada Selasa (13/7) menyatakan, DKI Jakarta menjadi provinsi tertinggi dalam jumlah tes PCR. Rasio tes yang tinggi, kata Riza, mempengaruhi lonjakan penambahan kasus positif Covid-19 di Jakarta dalam beberapa waktu terakhir.

"Memang tes PCR kita tertinggi, sudah hampir 20 kali dari standar yang ditentukan oleh WHO. Jadi inilah memang cara kami meningkatkan 3T (testing, tracing, treatment), sekalipun memang cukup berat bagi kami untuk terus meningkatkan berbagai fasilitas," ujar Riza.

Provinsi lain yang juga tengah meningkatkan kapasitas tes adalah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Pada 13 Juli 2021, DIY mencatatkan rekor 2.731 kasus baru Covid-19 dalam sehari akibat dari peningkatan jumlah testing mencapai dua kali lipat.

Juru Bicara Penanganan Covid-19 untuk DIY, Berty Murtiningsih mengatakan, sampel yang diperiksa mencapai 10.087 sampel dari 10.065 orang. Sebelumnya, sampel yang diperiksa sekitar 5.000-6.000 sampel per hari.

Berty menyebut, pemeriksaan sampel ini tidak hanya dari PCR. Namun, juga digunakan rapid diagnostic (RDT) antigen sebagai proses pelacakan kontak kasus Covid-19.

"Memang kita dianjurkan untuk melakukan tes lebih banyak, jadi teman teman di puskesmas mengoptimalkan testing dan tracing-nya. Peningkatan testing ini tidak hanya tes PCR, tapi juga RDT antigen," kata Berty kepada wartawan, Selasa (13/7).

Dengan terus meningkatnya kasus baru dengan angka yang sangat signifikan, menyebabkan keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) juga naik drastis. Per 13 Juli ini BOR di DIY sudah tercatat hampir penuh yakni 98,4 persen.

photo
Separuh warga Jakarta pernah terinfeksi Covid-19 - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement