REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika melaporkan gempa berkekuatan magnitudo 5,6 di Maluku Tenggara diakibatkan subduksi Laut Banda.
Pusat gempa berada pada koordinat 5,12 derajat LS ; 130,91 derajat BT , atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 210 kilometer arah Barat Laut Maluku Tenggara, Maluku pada kedalaman 101 kilometer.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat subduksi Banda," ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang S Prayitno, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (13/7).
Bambang mengatakan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik dengan kombinasi geser( Oblique Thrust Fault ).
Gempa tersebut terasa di daerah Banda dan Sorong II MMI( Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang ). Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.
"Hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempabumi tektonik menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," kata dia.
Hingga pukul 20:15 WIB, Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan ( aftershock ). Bambang mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Selain itu, agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah.