Ahad 11 Jul 2021 11:55 WIB

Ini Alasan Kemenkes Izinkan Vaksin Berbayar

Kemenkes mengizinkan vaksin gotong royong Sinopharm dijual langsung ke masyarakat.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Andri Saubani
Tenaga Kesehatan menunjukan vaksin Covid-19 Sinopharm di Sentra Vaksinasi Gotong Royong Perbanas di Lapangan Tenis Indoor Senayan, Jakarta. (ilustrasi)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Tenaga Kesehatan menunjukan vaksin Covid-19 Sinopharm di Sentra Vaksinasi Gotong Royong Perbanas di Lapangan Tenis Indoor Senayan, Jakarta. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menetapkan tarif vaksin Covid-19 individu melalui Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/4643/2021 tentang Penetapan Besaran Harga Pembelian Vaksin Produksi Sinopharm sebesar Rp 879.140 per orang. Kemenkes mengizinkan vaksinasi ini dengan alasan untuk percepatan dan memudahkan akses vaksinasi.

"Untuk percepatan, perluasan, dan memudahkan akses (vaksinasi Covid-19)," ujar Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi kepada Republika, Ahad (11/7).

Baca Juga

Nadia mengatakan, vaksinasi ini dijual untuk per orang yang membutuhkan dua dosis. Ia memerinci, harga vaksin per dosis Rp 321.660 ditambah dengan harga layanan Rp 117.910.

"Jadi, harga per vaksin Rp 439.570 dikali dengan dua suntikan maka sama dengan Rp 879.140," kata Nadia.

Mengenai alokasi vaksin individu berbayar, Nadia menambahkan, Kemenkes tidak mengetahuinya. Sebab, dia melanjutkan, pihak Industri Farmasi Kimia Farma yang menyediakan vaksin ini.

Di lain pihak, Nadia menegaskan, vaksin individu berbayar ini takkan mengganggu vaksin program pemerintah. Sejauh ini, dia menyebutkan pemerintah telah mengamankan vaksin Covid-19 sebanyak 426 juta dosis.

Ia menambahkan, vaksin terakhir yang masuk ke Tanah Air adalah Moderna yang nantinya disuntikkan untuk dosis ketiga tenaga kesehatan (nakes). Sedangkan vaksin gotong royong, baik perusahaan maupun individu disediakan  pihak yang berbeda dan menggunakan merek yang berbeda, yakni Sinopharm dan Cansino.

"Semua sama seperti mekanisme yang lalu," ujarnya.

Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk, Verdi Budidarmo, menjelaskan, bahwa program ini akan dijalankan di delapan gerai Kimia Farma di enam kota. Secara bertahap, lokasinya pun akan ditambah. Untuk tahap awal, baru dua klinik yang siap melayani program vaksinasi individu, yakni klinik Kimia Farma Diagnostika (KFD) Pulo Gadung, Jakarta Timur dan KFD Senen, Jakarta Pusat.

Berikut adalah rincian klinik Kimia Farma yang melayani vaksinasi individu:

  1. Jakarta KF Senen, kapasitas 200 orang per hari
  2. Jakarta KF Pulogadung, kapasitas 200 orang per hari
  3. Jakarta KF Blok M, kapasitas 100-200 orang per hari
  4. Bandung KF Supratman (Drive Thru), kapasitas 200 orang per hari
  5. Semarang KF Citarum, kapasitas 100 orang per hari
  6. Solo KF Sukaharjo, kapasitas 500 orang per hari
  7. Surabaya KF Sedati, kapasitas 200 orang per hari
  8. Bali KF Batubulan, kapasitas 100 orang per hari

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement