Sabtu 10 Jul 2021 14:02 WIB

Komisi IX Usul Izin Dokter dan Perawat Baru Dipermudah

Kemudahan izin diharapkan dapat membantu penanganan Covid-19.

Ketua Satgas Penegakan Disiplin Protokol Kesehatan Covid-19 DPP Partai Golkar Emanuel Melkiades Laka Lena.
Foto: Istimewa
Ketua Satgas Penegakan Disiplin Protokol Kesehatan Covid-19 DPP Partai Golkar Emanuel Melkiades Laka Lena.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi IX DPR Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan, banyak daerah yang tengah kekurangan tenaga kesehatan (nakes) dalam penanganan Covid-19. Ia pun mengusulkan agar keluarnya izin bagi dokter dan perawat yang baru lulus dapat dipermudah, agar mereka segera membantu daerah yang kekurangan nakes.

"Harus dipermudah melalui kerja sama Kemenkes, Kemendikbud, dan organisasi profesi masing-masing agar nakes baru lulus bisa dimudahkan,” ujar Melki lewat pesan suara yang diterima, Sabtu (10/7).

Baca Juga

Kemudahan izin bagi dokter dan perawat yang baru lulus diharapkan dapat segera membantu penanganan Covid-19 di berbagai daerah. Mereka juga dapat segera membantu penanganan penyakit lain di luar Covid-19.

"Kita harus memikirkan pola yang lebih bisa bergerak baik di lapangan bagaimana agar tenaga kesehatan yang ada hari ini bisa semua dikerahkan," ujar Melki.

Di samping itu, para mahasiswa tingkat akhir di fakultas kedokteran, kesehatan, perawat, hingga farmasi perlu segera dipersiapkan dalam membantu penanganan pandemi. Sebab, kondisi saat ini membuat jasa mereka diperlukan dalam merawat pasien Covid-19 ataupun penyakit lainnya.

"Kondisi negara memanggil sehingga mereka harus menyiapkan diri untuk membantu penanganan Covid-19, maupun pelayanan kesehatan lainnya," ujar Melki.

Pada Jumat (9/7), Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) melaporkan, total 458 dokter wafat akibat Covid-19. Total dokter wafat terjadi di sejumlah daerah sepanjang Maret 2020 hingga pekan pertama Juli 2021.

Ketua Tim Mitigasi IDI, Adib Khumaidi mengatakan bahwa jumlah dokter yang wafat mengalami kenaikan hampir tujuh kali lipat pada Juni 2021 yang dilaporkan sebanyak 48 dokter. Kemudian pada Juli 2021 hingga Jumat ini, sudah bertambah 35 orang dokter wafat.

Adib mengatakan, jumlah dokter yang dirawat secara intensif lebih banyak terjadi di gelombang kedua Covid-19 yang terjadi pada Juni dan Juli 2021 bila dibandingkan dengan gelombang pertama pada kurun Desember 2020 hingga Januari 2021. Nawir Arsyad Akbar

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement