Jumat 09 Jul 2021 22:23 WIB

Nakes Berguguran Lagi, Beban Mental, dan Dosis Ketiga Vaksin

Mulai pekan depan nakes akan mendapatkan suntikan dosis ketiga vaksin Covid-19.

Sejumlah perawat beristirahat dengan mengenakan alat pelindung diri di Instalasi Gawat Darurat khusus penanganan COVID-19 sebuah rumah sakit. Mulai pekan depan, nakes akan mendapatkan dosis ketiga vaksin Covid-19. (ilustrasi)
Foto:

Pada Jumat (9/7), Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) melaporkan, total 458 dokter wafat akibat Covid-19. Total dokter wafat terjadi di sejumlah daerah sepanjang Maret 2020 hingga pekan pertama Juli 2021.

"Dokter yang wafat 2021 di bulan Januari ada 65 orang, Februari 31 orang, Maret 16 orang, April delapan orang, Mei tujuh orang," kata Ketua Tim Mitigasi IDI, Adib Khumaidi, dalam konferensi pers secara virtual yang dipantau dari Jakarta, Jumat.

Adib mengatakan, jumlah dokter yang wafat mengalami kenaikan hampir tujuh kali lipat pada Juni 2021 yang dilaporkan sebanyak 48 dokter. Kemudian pada Juli 2021 hingga Jumat ini, sudah bertambah 35 orang dokter wafat.

Adib mengatakan, jumlah dokter yang dirawat secara intensif lebih banyak terjadi di gelombang kedua Covid-19 yang terjadi pada Juni dan Juli 2021 bila dibandingkan dengan gelombang pertama pada kurun Desember 2020 hingga Januari 2021.

"Ini yang menjadi satu perhatian yang bahkan di beberapa daerah salah satunya di Jawa Timur, teman-teman kami yang dirawat di Surabaya itu termasuk jumlahnya besar," katanya.

Dalam satu bulan terakhir, kata Adib, Tim Mitigasi memberikan bantuan mulai dari obat-obatan sampai mencarikan rumah sakit rujukan. Tim Mitigasi PB IDI selalu mengingatkan kepada para anggota untuk proaktif melapor pada organisasi bila jatuh sakit.

"Memang sudah ada surat edaran dari Menteri Kesehatan untuk tenaga tenaga kesehatan bisa mendapatkan prioritas untuk perawatan," katanya.

Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) melaporkan mayoritas nakes di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan sedang mengalami beban mental yang dipicu oleh situasi gelombang kedua Covid-19. Harif mengatakan, laporan berbagai rumah sakit swasta terdapat lebih dari 25 persen perawat mereka terkonfirmasi positif Covid-19

"Tiga faktor penyebabnya, lonjakan kasus, kurangnya nakes karena terkonfirmasi positif Covid-19, dan fasilitas layanan yang memang tidak segera terpenuhi untuk melakukan pelayanan," kata Ketua PPNI Harif Fadilah dalam konferensi pers virtual yang dipantau di Jakarta, Jumat.

Harif melaporkan sekitar 15 ribu nakes telah terkonfirmasi positif Covid-19 di berbagai rumah sakit, baik milik pemerintah maupun swasta.

"Jawa Timur itu tingkat kematiannya tinggi, hampir 140 nakes dari 373. Di bulan Juli sudah 22 orang tenaga kesehatan meninggal dari tanggal 1 sampai 9 Juli," katanya.

photo
Vaksinasi Covid-19 anak usia 12-17 tahun. - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement