Kamis 08 Jul 2021 15:57 WIB

Polisi Terapkan Kanalisasi di Titik Penyekatan 

Polisi siapkan jalur khusus untuk kendaraan tenaga kesehatan, ambulans, dan darurat.

Rep: Ali Mansur / Red: Agus Yulianto
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya - Kombes Sambodo Purnomo Yogo
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya - Kombes Sambodo Purnomo Yogo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya (Ditlantas) Polda Metro Jaya menerapkan sistem kanalisasi untuk menekan kemacetan kendaraan di titik-titik penyekatan di masa penerapan pemberlakuan pembatasan kebijakan masyarakat (PPKM) Darurat. Mengingat, dalam beberapa hari terakhir, terjadi kemacetan di sejumlah titik penyekatan karena adanya filterisasi.

"Kami melaksanakan kanalisasi, memisahkan antara mana jalur sepeda motor, jalur mobil dan menyiapkan jalur khusus untuk tenaga kesehatan dan darurat," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komjen Sambodo Purnomo Yogo di Polda Metro Jaya, Kamis (8/7).

Sambodo optimistis, sistem kanalisasi itu dianggap ampuh menekan kemacetan setalah melakukan pemantauan. Dengan dengan sistem tersebut juga membuktikan manajemen yang dibuatnya dan kesadaran masyarakat sudah meningkat. Karena memang hanya dua sektor yang diperbolehkan melintas, yaitu sektor esensial dan kritikal.

"Alhamdulillah hasil pemantauan hari pertama kemarin setelah kanalisasi, kemecetan jauh berkurang, titik-titik penyekatan yang biasa pagi antriannya bisa 1 km kemarin itu paling panjang hanya 50-100 meter," ujar Sambodo.

Selain itu, Sambodo juga menyampaikan, pihaknya menyiapkan jalur khusus untuk kendaraan tenaga kesehatan, ambulans, dan darurat agar tidak terhambat karena kemacetan di titik-titik penyekatan. Polisi juga menyiapkan jalur khusus untuk dokter dan perawat di pintu keluar tol terutama untuk perawat Covid-19.

"Sampaikan saja kepada petugas yang berjaga menujukkan kartu id atau surat tugas bahwa saya adalah dokter, saya adalah perawat maka dipersilakan yang bersangkutan melintasi titik-titik penyekatan," terang Sambodo. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement