Rabu 07 Jul 2021 20:47 WIB

Capaian 100 Ribu Kasus Aktif di DKI Seperti Prediksi Anies

Angka tertinggi kasus aktif Covid-19 di DKI sebelumnya pada Februari (27 ribu kasus).

Pekerja menyelesaikan persiapan RS Darurat COVID-19 di Kompleks Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta, Rabu (7/7/2021). Presiden Joko Widodo mengalihfungsikan Asrama Haji Pondok Gede menjadi Rumah Sakit Darurat COVID-19 yang dapat menampung 900 pasien di ruang isolasi, 50 pasien di ruang ICU dan 40 pasien di ruang HCU yang rencananya mulai Kamis, 8 Juli 2021 sudah dapat dioperasikan.
Foto:

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menyebutkan, angka keterisian (BOR) RS di DKI Jakarta saat ini telah mencapai 93 persen. Tempat tidur yang sudah disediakan hingga saat ini mencapai lebih dari 13 ribu dari total 24 ribu tempat tidur di 193 RS yang ada di Jakarta.

"Artinya kita sudah melampaui lebih dari 50 persen kapasitas tempat tidur yang disediakan oleh pemerintah daerah, sesuai regulasi dari pusat," kata Widyastuti dalam acara daring Dialog Produktif Semangat Selasa bertajuk "Taat PPKM Darurat, Harga Mati" yang dipantau di Jakarta, Selasa (6/7).

Widyastuti mengatakan, keterisian tempat tidur atau (BOR) untuk isolasi pasien Covid-19 di seluruh rumah sakit DKI Jakarta telah melewati ambang batas aman yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni 60 persen. BOR untuk isolasi pasien di angka 93 persen, sementara BOR Intensive Care Unit (ICU) mencapai 94 persen.

"Keterpakaian tempat tidur atau BOR untuk isolasi saat ini 93 persen, sedangkan untuk ICU adalah sekitar 94 persen. Jadi ini angka yang luar biasa," ujar Widyastuti.

Melihat situasi yang demikian, Widyastuti mengaku telah berkoordinasi dengan tim pusat untuk mempersiapkan lebih banyak lagi rumah sakit. Harapannya, agar pasien dapat tertampung dalam jumlah besar.

"Jadi ada beberapa skenario yang kita siapkan bersama tim pusat supaya bisa menampung lonjakan kasus aktif yang luar biasa," ucapnya.

Salah satunya, kata Widyastuti, menyiapkan tenda-tenda kapasitas besar yang mereka koordinasikan lintas SKPD ataupun bantuan dari pemerintah pusat seperti tempat tidur dari Kmendikbud, Velbed dari BNPB dan Kemenkes. "Poinnya adalah bagaimana dengan cepat melakukan pembatasan isolasi bagi warga yang positif. Apakah itu isoman, terkendali, atau rumah sakit," tuturnya.

emerintah pusat mencatat ada 14 provinsi di luar Jawa dan Bali yang memiliki angka keterisian tempat tidur isolasi rumah sakit (RS) di rentang 50-80 persen. Kondisi ini tentu menjadi 'warning' bagi provinsi-provinsi tersebut untuk mengantisipasi adanya lonjakan jumlah pasien ke depannya.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito pada Selasa (6/7) mengungkapkan, angka BOR RS di enam provinsi di Pulau Jawa tercatat di atas 80 persen. Tidak hanya itu, menurut Wiku, BOR RS di 14 provinsi di luar Jawa-Bali juga memiliki angka BOR cukup tinggi.

"Keterisian tempat tidur yang tinggi ini tengah diupayakan oleh masing-masing daerah untuk dimitigasi dengan meningkatkan jumlah fasilitas isolasi terpusat dan meningkatkan fasilitas pemantauan pasien isolasi mandiri," kata Wiku.

 

photo
PPKM Darurat - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement