REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Epidemiolog Universitas Andalas Defriman Djafri berharap, pemerintah harus menerapkan kondisi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dengan sungguh-sungguh. Pada kondisi ini, menurut Defriman, pemerintah harus mendidik masyarakat secara masif, dengan berbagai corong media yg ada.
“Kalau bisa Pemda harus all out dalam hal tenaga dan dana serta komponen yang ada. Saya mengingatkan, inilah yang sebenar-benarnya bekal untuk akan datang. Ketika proses adaptasi itu berjalan, masyarakat kita siap dan cerdas menghadapi pandemi dan varian-varian mutasi yang kita tidak bisa prediksi akan datang,” kata Defriman, Rabu (7/7).
Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unand ini terkadang kita tidak sadar apa bottleneck yang harus benar diperkuat utk menghadapi pandemi ini. Jawabannya, kata dia, hanya cuma satu yakni beradaptasi dengan cerdas dengan membekali masyarakat.
“Percayalah, kita juga tidak bisa menduga pandemi ini kapan berakhir, semua model yang dibuat tidak tepat mengestimasi dengan akurat,” ucap Defriman.
Defriman melihat, sejak awal sudah ada dugaan tahun ini pandemi berakhir. Namun, kenyataan yang terjadi sekarang justru pandemi lebih parah.
Dia menyebut, kondisi sekarang, virus covid sudah bermutasi sesuai dengan perilaku host-nya. Perang dalam memutus mata rantai dan risiko penularan. Manusia sebagai penjamu pembawa virus harus ditempatkan mereka sebagai objek yang harus didik meningkatkan pemahamamnya mengenai risiko pandemi ini.
“Dan di sisi lain sebagai subjek yang juga punya tanggung jawab memberikan informasi yang benar terhadap risiko covid-19 kepada orang lain,” kata Defriman menambahkan.