REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pialang OctaFX dan organisasi kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) berkolaborasi membagikan paket bahan makanan kepada keluarga di wilayah DKI Jakarta. Pembagian paket makanan ini dilakukan melanjutkan program berbagi makanan selama Bulan Ramadhan kemarin.
Satu paket bahan makanan yang dibagikan kepada masyarakat disebut cukup untuk memenuhi kebutuhan satu keluarga selama satu bulan. Dalam keterangan yang diterima Republika.co.id, salah seorang warga yang juga Ketua RT 15 RW 06 Cideng, Jakarta Pusat, Agus mengaku pembagian makanan untuk warganya sangat membantu, terutama bagi masyarakat yang saat ini masih menghadapi tekanan pandemi Covid-19.
“Kondisi ekonomi masyarakat sedang sulit. Selama setahun terdampak oleh pandemi, kondisi kesejahteraan penduduk sungguh memprihatinkan," kata Agus yang berprofesi sebagai pengajar Alquran ini, Senin (5/7).
Pembagian bahan makanan dilakukan di sejumlah wilayah di DKI Jakarta. Antara lain, pemukiman kumuh di Kecamatan Petamburan, Jakarta Pusat, kelompok marjinal yang bermukim di pinggir sungai di Kecamatan Petogogan, Jakarta Selatan, komunitas pemulung di Kecamatan Kapuk, Jakarta Barat, pemukiman kumuh dan wilayah yang pernah dilanda kebakaran di Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara.
Agus mengaku, banyak warganya yang diberhentikan dari pekerjaan akibat pandemi Covid-19. Selain itu, para pedagang juga mengalami kesulitan penjualan. Bahkan, mereka yang bekerja di bidang transportasi umum mengeluhkan mobilitas masyarakat yang semakin jarang.
"Sehingga untuk bertahan hidup, hanya bisa berjuang lebih keras lagi dan terus bersabar. Saya sungguh bersyukur dan berdoa untuk OctaFX dan ACT, yang memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan ini," ujarnya.
Berdasarkan data ACT dan OctaFX, bantuan kepada masyarakat Indonesia saat ini sangat dibutuhkan. Sebab, sekitar 46 persen penduduk Indonesia tengah mengalami kesulitan makanan. Rangkaian aksi sosial ini diharapkan bisa mendorong aksi sosial dari pihak lain untuk ikut meringankan beban masyarakat Indonesia yang tengah menghadapi pandemi Covid-19.