Kamis 01 Jul 2021 21:17 WIB

Alasan Masker Ganda Sangat Dianjurkan

Sebelum dan sesudah memakai masker, sebaiknya cuci tangan dengan sabun.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Qommarria Rostanti
Menggunakan masker ganda (ilustrasi)
Foto: Republika
Menggunakan masker ganda (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Penyebaran Covid-19 di Tanah Air masih terus terjadi. Bahkan, beberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus, sehingga masyarakat terus diingatkan agar patuh menerapkan protokol kesehatan, termasuk memakai masker.

Ketua Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RSA UGM, dr Titien Budhiaty, mengingatkan, memakai masker wajib diterapkan selama pandemi Covid-19. Langkah ini jadi salah satu kunci penting dalam pencegahan penyebaran covid di masyarakat.

"Poin yang perlu diingat gunakan masker dengan tepat dan benar, serta diikuti perilaku memakai masker yang benar juga untuk mencegah paparan," kata Titien, Kamis (1/7).

Dia menyarankan, masyarakat memakai masker medis, tidak lagi masker kain karena kurang memberi perlindungan dari paparan virus corona. Saat ini, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) Amerika Seikat (AS), menganjurkan masyarakat dunia memakai masker ganda, yakni masker medis sekaligus kain untuk perlindungan.

Hal itu yang diamplifikasi Satgas Covid-19 Indonesia. Penekanan double mask ini agar masker benar-benar melindungi saluran pernapasan. Sebab, penularan utama Covid-19 lewat saluran napas karena masker medis menyisakan celah di atas hidung dan pipi.

Saat masker longgar, berisiko menjadi jalan masuk virus melalui celah itu. Sedangkan, masker kain lebih tepat di wajah dan dapat diatur pula kekencangannya. Karenanya, pemakaian double mask ini bisa memberikan perlindungan yang lebih baik.

"Sebenarnya satu masker bedah cukup dengan mengikat atau membuat simpul di ujung kiri kanan masker, sehingga menutup celah bagian samping. Mau single atau double, syaratnya tetap harus pakai masker bedah utamanya," ujar Titien.

Ketaatan memakai masker masih jadi persoalan utama di masyarakat. Meski sudah menggunakan masker yang benar, tapi belum diikuti dengan perilaku yang tepat. Misalnya, saat berbicara masker justru diturunkan atau dibuka.

"Sering memegang area depan masker yang jadi area paling infeksius tanpa diikuti cuci tangan atau memakai hand sanitizer setelahnya. Bahkan, tidak sedikit hanya mengalungkannya saja," kata Titien.

Dia mengingatkan masyarakat memakai masker yang benar dan diikuti perilaku tepat. Artinya, sebelum memakai masker dianjurkan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer. Pasang masker menutupi mulut, hidung, dan dagu.

Tekan bagian atas masker agar mengikuti bentuk hidung dan pastikan tidak ada sela antara wajah dengan masker. Kencangkan tali atau buat simpul di ujung masker bila bagian samping terasa longgar sampai tertutup sempurna.

Kemudian, hindari menyentuh masker saat digunakan, jika tersentuh cuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer. Ganti masker setelah empat jam atau jika terasa lembap. Lepas masker melalui bagian tali, gunting, dan buang ke tempat sampah.

"Segera cuci tangan dan mandi setelah beraktivitas di luar rumah," ujar Titien.

Memakai masker merupakan salah satu cara mencegah penyebaran Covid-19. Untuk itu, dia mengimbau masyarakat disiplin menjaga jarak, menghindari kerumunan, membatasi mobilitas, mencuci tangan, dan menyukseskan vaksinasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement