Kamis 01 Jul 2021 16:36 WIB

Menkes: Testing dan Tracing Ditingkatkan Empat Kali Lipat

'Kami harap dari 100 ribuan naik jadi 400-500 ribu testing per hari,' kata menkes.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Ratna Puspita
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengakui saat ini kondisi penularan covid kembali memuncak. Untuk bisa mengantisipasi penularan yang lebih luas dan memperluas deteksi, pemerintah akan meningkatkan empat kali sistem testing dan tracing. (Foto Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin)
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengakui saat ini kondisi penularan covid kembali memuncak. Untuk bisa mengantisipasi penularan yang lebih luas dan memperluas deteksi, pemerintah akan meningkatkan empat kali sistem testing dan tracing. (Foto Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengakui saat ini kondisi penularan covid kembali memuncak. Untuk bisa mengantisipasi penularan yang lebih luas dan memperluas deteksi, pemerintah akan meningkatkan empat kali sistem testing dan tracing.

"Kami akan meningkatkan testing dan tracing kita 3 sampai 4 kali lipat dari sekarang. Seperti dengan negara lain. Kami mengharapkan dari 100 ribuan bisa naik jadi 400-500 ribu testing per hari," ujar Budi saat konferensi pers, Kamis (1/7).

Baca Juga

Testing dan Tracing yang dimaksud Budi akan lebih diketatkan dengan para kontak erat orang yang terkonfirmasi Covid. Ia menjelaskan nantinya prioritas testing bukan lagi untuk men-screening paparan, tetapi langsung melakukan tes kepada para kontak erat dengan yang terkonfirmasi covid.

"Prioritas testing, ini epidemiologis bukan screening. Kita khusus untuk testing yang kontak erat. Kami memperketat, yang kontak erat harus dikarantina dulu," ujar Budi.

Budi mengatakan tes PCR dan antigen akan digunakan dengan hasil maksimal dalam waktu 24 jam. Budi mengatakan pemerintah juga akan mempercepat tracing. Harapannya, dengan masifnya sistem tracing dan testing ini bisa menekan penularan yang lebih luas lagi.

Pemerintah memutuskan untuk menarik rem darurat kembali dengan menerapkan PPKM Darurat mulai Sabtu, (3/7) lusa, hingga 20 Juli mendatang. PPKM Darurat ini diberlakukan di daerah yang memang angka penularan covidnya sudah tinggi seperti di Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur dan Bali. 

Seperti awal pandemi, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, semua operasional perkantoran dinonaktifkan. "100 persen semua kegiatan non-esensial work from home (WFH)." ujar Luhut.

Kegiatan sekolah dan kegiatan belajar mengajar semuanya dilakukan secara daring kembali atau tidak ada lagi tatap muka. Selain itu, pusat perbelanjaan seperti mal juga diwajibkan tutup, sedangkan restoran dan kafe tidak menerima makan di tempat. "Semuanya take away, tidak ada dine in," ujar Luhut.

Untuk perbankan, pemerintah hanya mengizinkan 50 persen aktivitas. "Keuangan, perbankan pasar modal dan IT dst, itu semua diberlakukan 50 persen WFO," ujar Luhut.

Untuk pasar tradisional, toko kelontong, dan pasar swalayan, pemerintah memberlakukan pembatasan jam operasional, yakni hanya buka hingga pukul 20.00 WIB dengan pembatasan kapasitas pengunjung.

"Semua tempat ibadah, fasilitas umum dan kegiatan seni budaya akan ditutup dan ditiadakan untuk sementara," ujar Luhut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement