REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menjelaskan strategi percepatan vaksinasi melalui penyuntikan 1 juta dosis per hari dikejar pemerintah. Strategi itu melalui penyediaan sentra hingga petugas keliling.
"Kami melakukan pendekatan kepada masyarakat melalui sentra vaksinasi secara khusus untuk daerah urban," katanya saat menjadi pembicara di Webinar "Strategi Mewujudkan 2 Juta Dosis Vaksinasi COVID-19" yang diselenggarakan Forum Aliniea secara virtual dan dipantau di Jakarta, Kamis (1/7).
Siti Nadia mengatakan sentra vaksinasi saat ini tersebar di kota besar di seluruh provinsi untuk mendekatkan masyarakat pada pelayanan vaksinasi. Selain itu, kata Siti Nadia, Kementerian Kesehatan juga menghapus persyaratan domisili bagi peserta vaksinasi yang mengakses pelayanan di sentra milik pemerintah.
"Sekarang untuk vaksinasi di sentra milik pemerintah sudah tidak perlu lagi keterangan domisili," katanya.
Upaya mempercepat vaksinasi juga dijalankan pemerintah dengan menyediakan petugas vaksinasi keliling atau mobile hingga ke tingkat RT/RW. "Vaksinasi mobile ini dilakukan dengan koordinasi bersama RT/RW, nanti akan diumumkan setelah ada jadwal vaksinasinya kapan untuk warga setempat," katanya.
Siti Nadia juga mengapresiasi peran swasta dalam mempercepat proses vaksinasi kepada kelompok sasaran melalui program Gotong Royong. "Swasta saat ini sangat berperan menyukseskan vaksinasi. Ini bukan sesuatu yang kita desain. Malah justru banyak swasta berinisiatif melalui promosi seperti give away, voucher dan lainnya untuk mendorong masyarakat agar divaksin," katanya.