REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya meminta kepada para retailer atau masyarakat agar tidak menimbun oksigen. Jika ditemukan ada yang melakukan penimbunan oksigen untuk mencari keuntungan akan ditindak tegas.
Apalagi saat ini permintaan akan oksigen sedang tinggi sejalan dengan banyak kasus positif Covid-19 meski stok oksigen dipastikan masih aman. "Toko-toko retail, mungkin di toko-toko alat kesehatan atau mungkin ada perorangan yang membeli banyak kemudian mencari keuntungan di sini. Kami (Polda Metro Jaya) akan menindak apabila kami temukan di wilayah," kata Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Auliansyah Lubis, saat ditemui di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (30/6).
Selain itu, Aulia juga memperingatkan agar retailer tidak memainkan harga jual untuk mencari keuntungan di tengah tingginya permintaan oksigen karena melonjak kasus positif Covid-19. Di samping itu, pihak Polda Metro Jaya juga telah melakukan koordinasi dengan para produsen dan distributor untuk mengenai harga dan jumlah barangnya.
"Jangan sampai mencoba, menyimpan atau menaikkan harga. Apabila ini kami temukan di wilayah atau di lapangan akan kami lakukan penindakan," kata Aulia.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, mengatakan, polisi mengawasi baik produsen, distributor hingga ke retailer untuk memastikan tidak ada yang melakukan penimbunan atau menaikkan harga seenaknya untuk mendapatkan keuntungan besar. "Kami sudah bentuk tim untuk mengawasi mereka semuanya jangan sampai terhambat atau coba-coba menimbun sekalipun kami akan lakukan tindakan yang tegas kepada mereka semua," kata Yusri.
Dalam kesempatan itu, Yusri memastikan stok tabung oksigen untuk pasien Covid-19 masih aman. Namun memang dalam beberapa waktu terakhir terjadi peningkatan permintaan tabung oksigen, hal itu sejalan dengan terus meningkatnya angka positif Covid-19 di wilayah hukum Polda Metro Jaya.
"Sekali lagi bahwa sampai saat ini produsen gas oksigen setiap bulan ini sebenarnya tidak berkurang cukup sesuai dengan apa yang diproduksi oleh produsen gas oksigen," kata Yusri.