REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Kasus kematian ibu saat persalinan di kawasan permukiman masyarakat Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten masih terjadi karena pengetahuan rendah tentang kesehatan. "Tahun 2020 angka kematian ibu (AKI) dalam persalinan tercatat dua orang dan tahun 2019 sebanyak empat orang, " kata Kepala Puskesmas Cisimeut Kabupaten Lebak dr Maytri Nurmaningsih di Lebak, Rabu (30/6).
Tingginya kasus kematian ibu di kawasan permukiman masyarakat Badui karena berbagai faktor. Di antaranya minimnya tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kesehatan. Mereka juga masih banyak yang ditangani persalinannya oleh dukun beranak. Padahal, sebelumnya saat kehamilan, ditangani baik tenaga bidan maupun puskesmas.
Kebanyakan ibu hamil di Badui itu, kata dia, saat melakukan persalinan tidak mendatangi tenaga bidan melainkan pergi ke dukun beranak. Sebab, mereka mudah dipengaruhi oleh orang tua sehingga persalinan ditangani dukun beranak itu.
Faktor lainnya, kata dia, masyarakat Badui banyak yang tidak memiliki jaminan kesehatan gratis, sebab BPJS bantuan pemerintah sudah tidak aktif lagi. Selain itu juga warga Badui memiliki jampersal untuk ibu hamil, namun mereka tdak mengantongi KTP dan Kartu Keluarga. "Kami kesulitan saat merujuk ke RSUD Adjidarmo Rangkasbitung tidak memiliki KTP dan KK, meski mereka memiliki jampersal," katanya.
Menurut dia, masyarakat Badui kebanyakan tinggal di ladang-ladang dengan topografi perbukitan dan pegunungan dan menyulitkan petugas bidan untuk mendatangi mereka. Selain itu juga minimnya tenaga sumber daya manusia (SDM) dengan delapan tenaga bidan yang ada di kawasan permukiman Badui.
Dari delapan bidan itu melayani 10 posyandu, sehingga tidak sebanding dengan jumlah warga di 65 perkampungan.
Disamping itu juga kondisi infrastruktur di kawasan masyarakat Badui sangat buruk dan tidak ada penerangan listrik serta kendaraan. Untuk itu, jika persalinan mengalami komplikasi tentu menyulitkan dilakukan rujukan ke RSUD Adjidarmo Rangkasbitung. Akibatnya, banyak kasus yang akhirnya meninggal dalam perjalanan.
Selama ini, kata dia, penyebab kematian ibu di Badui akibat komplikasi kehamilan persalinan. "Sebetulnya, jika ibu hamil intensif memeriksakan kesehatan ke bidan atau puskesmas maka angka kematian itu bisa ditekan.
Ia juga mengatakan pihaknya akan mengoptimalkan penyuluhan-penyuluhan kesehatan ibu hamil untuk menekan AKI di kawasan permukiman masyarakat Badui. Selain itu menggalakkan program posyandu agar dapat meningkat pengetahuan dan pendidikan tentang kesehatan yang bisa diserap oleh ibu-ibu." Kami berharap dengan menggalakkan posyandu itu, sehingga tidak ditemukan lagi kematian ibu hamil, "katanya.