Selasa 29 Jun 2021 21:15 WIB

BKKBN: Cegah Stunting Jadi Tema Utama Harganas 2021

Wapres meminta BKKBN gandeng Kementerian bantu percepatan penurunan stunting

Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres) K.H. Maruf Amin dalam sambutannya pada puncak peringatan HARGANAS secara daring, Selasa (29/6)
Foto:

Hadir dalam Puncak Peringatan HARGANAS diantaranya Menteri Dalam Negeri, Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan, Menteri Agama, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta perwakilan dari Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, Tim Penggerak PKK dan seluruh mitra dan stakeholder terkait.

Memperingati HARGANAS ke 28 tahun 2021 BKKBN menyelenggarakan beberapa kegiatan seperti “Gerakan Bulan Pemantauan Tumbuh Kembang Balita di Posyandu” yang diselenggarakan pada bulan Juni 2021; “Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor” yang dilaksanakan pada hari Kamis, 24 Juni 2021 dan berhasil mendapatkan 1.213.066 akseptor; “Virtual Expo Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)”; Penghargaan Program Bangga Kencana dan Penghargaan dalam Penurunan Stunting.

Sementara itu Kepala BKKBN Dr. (HC) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K), dalam laporannya menjelaskan, pihaknya telah melakukan intervensi strategis dengan memastikan calon pengantin atau calon ibu sehat untuk hamil dengan melakukan screening. Selain itu juga mengawal Ibu hamil agar tidak terjadi kehamilan dengan pertumbuhan janin yang tidak sehat dan mengawal setelah lahir utamanya selama 1000 hari pertama kehidupan.

Kepala BKKBN melaporkan BKKBN telah melakukan Pendataan Keluarga (PK21) dengan menyelesaikan target pendataan sebesar 71.856.849 kepala keluarga, saat ini proses pendataan sudah mencapai 96,78 persen. Data tersebut termasuk didalamnya adalah data keluarga dengan risiko tinggi stunting. 

Data ini by name by address yang dapat dimanfaatkan untuk intervensi yang menyasar keluarga termasuk upaya kita memastikan program percepatan penurunan stunting tepat sasaran.

Dalam laporannya, Hasto mengatakan pada peringatan HARGANAS kali ini dilakukan pula Launching vaksin untuk anak usia 12-18 tahun dan Ibu nifas dan menyusui di Kampung KB Adipura Desa Margamukti, Kabupaten Sumedang dan Kampung KB Muara Kidul, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat; Kampung KB Nusa Indah, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Tengah; Kampung KB Mentari, Kota Pangkal Pinang Provinsi Bangka Belitung.

"Kegiatan ini diharapkan menjadi momentum dimulainya program vaksinasi bagi Kelompok sasaran tersebut sedangkan vaksinasi untuk ibu hamil masih dalam kajian diharapkan dalam waktu dekat bisa segera dilaksanakan,” ungkap Dokter Hasto.

BKKBN sejauh ini telah membuat 10 pokok perubahan program kerja untuk mengawal ibu hamil dan mendampingi keluarga Indonesia. Melalui pendataan keluarga risiko tinggi stunting, pendampingan keluarga resiko tinggi stunting, penapisan keluarga terhadap penggunaan dan kepemilikan jamban serta air bersih.

Kemudian juga penapisan keluarga terhadap penggunaan dan kepemilikan sarana rumah sehat, penapisan dan pendampingan keluarga terhadap ketersediaan pangan, pola makan dan gizi, penapisan dan pendampingan keluarga terhadap kesehatan reproduksi 3 bulan sebelum menikah, penapisan dan pendampingan semua Pasangan Usia Subur (PUS) atau bumil.

 

Berikutnya penapisan dan pendampingan keluarga PUS pasca persalinan atau ASI ekslusif, penapisan dan pendampingan keluarga 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), dan audit stunting di tingkat kecamatan dan kabupaten. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement