Senin 28 Jun 2021 14:58 WIB

Pasien Antre Kala RS di DIY Berlakukan Sistem Buka-Tutup

Beberapa RS di DIY sempat menutup layanan karena tak mampu lagi menampung pasien.

Warga menunggu pemeriksaan di Poli Covid-19 RSUP Dr Sardjito, Yogyakarta, Senin (28/6). Untuk antisipasi RSUP Dr Sardjito mendirikan tenda darurat di depan Poli Covid-19. Namun, pendirian tenda darurat ini masih untuk antisipasi jika bangsal untuk pasien Covid-19 penuh.
Foto:

Pada Ahad (27/6), Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 DIY kembali mencatatkan rekor kasus harian Covid-19 dengan tambahan 830 kasus baru. Total kasus Covid-19 sudah menyentuh angka 57.858 kasus di DIY.

Tambahan tersebut disumbang tertinggi oleh Kabupaten Bantul sebanyak 278 kasus baru. Disusul Kabupaten Sleman dengan 237 kasus baru, Kota Yogyakarta menyumbang 169 kasus baru, Kabupaten Gunungkidul menyumbang 85 kasus baru dan 61 kasus baru lainnya disumbang Kabupaten Kulon Progo.

"830 kasus yang dilaporkan hari ini merupakan pemeriksaan yang dilakukan pada 3.264 spesimen dari 3.260 orang," kata Kepala Bagian Humas Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY, Ditya Nanaryo Aji, Ahad (27/6).

Sebagian besar kasus baru tersebut merupakan riwayat pelacakan (tracing) kontak erat. Setidaknya, 636 kasus baru diantaranya merupakan riwayat tracing.

Sedangkan, 163 merupakan riwayat periksa mandiri, tiga kasus baru dari riwayat skrining karyawan kesehatan dan satu kasus baru ada riwayat perjalanan luar daerah. Namun, riwayat 27 kasus baru lainnya belum diketahui.

"Kasus aktif di DIY juga meningkat yang saat ini tercatat 8.917 kasus," ujarnya.

Lebih lanjut, Satgas juga mencatatkan tambahan 308 kasus sembuh dengan total menjadi 47.462 kasus. Walaupun angka kesembuhan terus bertambah, namun persentasenya terus turun.

Hal ini dikarenakan penambahan angka kasus baru positif Covid-19 lebih tinggi bahkan hampir tiga kali lipat dari penambahan angka kesembuhan. Sehingga, saat ini persentase kesembuhan di DIY tercatat 82,03 persen.

Ditya menjelaskan, tambahan 308 kasus sembuh itu disumbang oleh lima kabupaten/kota. Tertinggi dilaporkan di Sleman dengan 142 kasus sembuh, disusul Bantul dengan 113 kasus sembuh, Kulon Progo dengan 22 kasus sembuh, Kota Yogyakarta dengan 18 kasus sembuh dan Gunungkidul dengan 13 kasus sembuh.

Tidak hanya itu, penambahan kematian Covid-19 juga masih terus menunjukkan angka yang cukup signifikan. Pada 27 Juni ini dilaporkan tambahan 19 kasus meninggal dunia, dengan total menjadi 1.479 kasus.

Untuk persentase kematian sendiri di angka 2,56 persen di DIY. Ditya menyebut, 19 kasus ini terdiri dari enam warga Sleman, lima warga Bantul, empat warga Gunungkidul dan empat warga Kota Yogyakarta.

"Dilaporkannya 19 kasus meninggal dunia merupakan hasil verifikasi data oleh dinas kesehatan masing-masing kabupaten/kota," jelas Ditya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembayun Setyaningastutie sebelumnya menyebut, ada perbedaan data penambahan kasus positif Covid-19 di tingkat kabupaten/kota dengan provinsi dan pemerintah pusat. Hal ini dikarenakan adanya proses pemotongan perhitungan data atau cut off yang dilakukan saat verifikasi data.

Pembayun menuturkan, pemerintah pusat sendiri sudah meminta cut off saat pukul 14.00 WIB. Sehingga, pada waktu tersebut seluruh data yang sudah diverifikasi dilaporkan ke pusat melalui sistem New All Record (NAR). Provinsi sendiri juga mengeluarkan data sesuai dengan yang masuk dalam sistem NAR.

Namun, verifikasi di tingkat kabupaten/kota terus dilanjutkan setelah pukul 14.00 WIB. Dengan begitu, katanya, perbedaan data ini bukan dikarenakan adanya data yang disembunyikan.

"Ada sejumlah data hasil tracing yang belum masuk karena masih harus diverifikasi. Data ini bukan kita sembunyikan, kalau cut off jam 14.00 yang sampai di NAR, diverifikasi disetop jam 14.00, pusat minta kita selesai jam 14.00. Tapi teman-teman kabupaten/kota terus tracing sampai hasil itu ditindaklanjuti, jadi bisa agak berbeda (datanya)," kata Pembayun.

photo
Gejala Covid-19 terkait varian Delta. - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement