Senin 28 Jun 2021 14:04 WIB

Tenda Darurat Sudah Didirikan di 22 RSUD di DKI Jakarta

Pemprov DKI Jakarta akan terus meningkatkan kapasitas fasilitas kesehatan.

Rep: Febryan. A, Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Andri Saubani
Seorang anak menunggu orang tuanya saat dicek kondisi kesehatannya di tenda darurat Covid-19 di RSUD Kramat Jati, Jakarta, Jumat (25/6). Lonjakan kasus Covid-19 membuat beberapa rumah sakit di Jakarta menyiapkan tenda darurat untuk mengecek kesehatan kondisi pasien terlebih dahulu sebelum dirujuk ke IGD atau menjalani rawat inap.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Seorang anak menunggu orang tuanya saat dicek kondisi kesehatannya di tenda darurat Covid-19 di RSUD Kramat Jati, Jakarta, Jumat (25/6). Lonjakan kasus Covid-19 membuat beberapa rumah sakit di Jakarta menyiapkan tenda darurat untuk mengecek kesehatan kondisi pasien terlebih dahulu sebelum dirujuk ke IGD atau menjalani rawat inap.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, terdapat 22 rumah sakit umum daerah (RSUD) yang sudah mendirikan tenda darurat. Tenda terpaksa didirikan untuk menangani pasien Covid-19 yang terus berdatangan.

"Tenda darurat juga dipersiapkan di rumah sakit daerah, ada 22 RSUD yang sudah mempersiapkan tenda darurat," kata Ariza di akun Instagram-nya, Senin (28/6).

Baca Juga

Ariza menyebut, pihaknya akan terus meningkatkan ketersediaan fasilitas kesehatan agar pasien Covid-19 dapat ditangani dengan baik. Oleh karenanya, ia meminta masyarakat tak perlu panik.

"Insya Allah kami akan terus memastikan berbagai fasilitas yang dibutuhkan, ada dan siap memberikan pelayanan yang terbaik," ujarnya.

Kasus Covid-19 di Tanah Air memang terus melonjak, khususnya di Jakarta. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pun pekan lalu mengubah atau mengonversi tiga rumah sakit vertikal yang dibawahinya khusus untuk menangani Covid-19 yaitu Rumah sakit penyakit infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, rumah sakit umum pemerintah (RSUP) Persahabatan, dan RSUP Fatmawati.

"Upaya konversi RS ini dilakukan mengingat lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia terus terjadi sejak beberapa hari terakhir. Bahkan, angka positif harian selalu melebihi 10 ribu," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi saat konferensi virtual Kemenkes, Kamis (24/6) petang.

Hal ini juga berpengaruh pada tingkat keterisian tempat tidur di berbagai rumah sakit di Indonesia. Per 24 Juni sudah tersedia 94.420 tempat tidur baik untuk isolasi maupun perawatan kasus intensif.

“Tetapi di sisi lain kita melihat bahwa walaupun secara rata-rata nasional angka keterisian itu 67-68 persen, di beberapa daerah bahwa angka keterisian tempat tidur itu sudah mencapai angka di atas 80 persen,” ujarnya.

Ia menyebutkan, angka keterisian tempat tidur di DI Yogyakarta dan Jawa Tengah sudah mencapai 85 persen, Banten 87 persen, Jawa Barat 88 persen, dan di DKI Jakarta 90 persen. Melihat kondisi ini maka Kementerian Kesehatan menunjuk 3 rumah sakit vertikal yang berada langsung di bawah kewenangan Kemenkes untuk dikhususkan sebagai RS yang melayani kasus Covid-19.

"Konversi tiga rumah sakit ini diharapkan dapat memberikan pelayanan penuh dan fokus pada penanganan Covid-19," ujarnya.

Selain itu, konversi ketiga rumah sakit ini juga diharapkan dapat menambah ketersediaan tempat tidur untuk perawatan pasien Covid-19.

 

photo
Memakai masker dobel kini sangat dianjurkan - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement