REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memastikan, anggaran pemerintah untuk penanganan pandemi Covid-19 masih tersedia. Menkes mengatakan anggaran tersebut dapat dimanfaatkan secepat dan setepat mungkin.
Hal tersebut juga telah dikonfirmasi Menkes Budi kepada Bendahara Negara yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. "Bu Sri Mulyani juga menyampaikan beberapa kali bahwa tak perlu khawatir karena uangnya disiapkan, tinggal sekarang bagaimana kita bisa mengutilisasikan itu seefisien mungkin,"kata Budi dalam konferensi pers daring yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, Jakarta, Jumat (25/6).
Budi menjelaskan anggaran secara khusus untuk penanganan Covid-19 sebesar Rp 131 triliun. Penyerapan anggaran itu hingga Juni 2021 masih sekitar 50 persen.
"Anggaran untuk penanganan Covid-19 khusus itu ada Rp131 triliundan penyerapannya sekarang sampai Juni masih sekitar 50 persen. Itu pun banyaknya di anggaran yang di Kemenkes," ujarnya.
Menurut Budi, terdapat pula anggaran penanganan Covid-19 di pagu lainnya yang disiapkan pemerintah yakni anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). Namun, realisasi penyerapan anggaran di APBD tersebut masih rendah.
"Ada anggaran lain di luar itu yang dialokasikan delapan persen yang ada di APBD. Itu serapannya masih rendah. Saya tidak ingat angka pasnya, tapi seingat saya masih belasan persen,"ujarnya.
Dengan begitu, Menkes memastikan tidak ada permasalahan untuk anggaran penanganan Covid-19. Tantangannya adalah bagaimana mengoptimalkan anggaran tersebut secara tepat dan cepat untuk mengatasi pandemi Covid-19.
"Mengenai anggaran? Ada. Tinggal bagaimanamenggunakannya secepat mungkin dan setepat mungkin,"ujar mantan Wakil Menteri BUMN ini.
Kasus Covid-19 terus meningkat di Indonesia. Data terakhir Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyebutkan jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 pada Kamis (24/6) bertambah 20.574 kasus menjadi total 2.053.955 kasus Covid-19 sejak Maret 2020.