Kamis 24 Jun 2021 03:00 WIB

Pengembang: Uji Validitas Genose Libatkan UI, Unair, Unand

YLKI menyebut akurasi Genose rendah, sementara pakar tuntut validasi eksternal.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Reiny Dwinanda
Tes Covid-19 dengan GeNose C19. Pengembang menyebut, hasil uji validitas belum dirilis karena prosesnya masih berjalan.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Tes Covid-19 dengan GeNose C19. Pengembang menyebut, hasil uji validitas belum dirilis karena prosesnya masih berjalan.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Juru Bicara Genose C19, dr Mohamad Saifudin Hakim, mengungkapkan alatnya tengah menjalani proses validitas eksternal yang melibatkan tiga universitas. Uji validitas eksternal merupakan bagian dari post-marketing analysis, yakni ketika Genose C19 sudah digunakan oleh masyarakat umum.

Saifudin menjelaskan, uji validitas eksternal bertujuan menambah data dan memperkuat kerja AI. Selain itu, langkah ini merupakan bagian dari perbaikan berkelanjutan serta kepatuhan atas regulasi yang berlaku, setelah alat kesehatan mendapat izin edar untuk penggunaan.

Baca Juga

"Pakar dari tiga universitas, yakni Universitas Andalas, Universitas Indonesia (UI), dan Universitas Airlangga (Unair) menjadi penguji independen alat Genose C19," kata Saifudin, Rabu (23/6).

Menurut Saifudin, ethical clearance sudah keluar dari UI dan Unair. Persetujuan etik bertujuan memastikan penelitian Genose bekerja sesuai kaidah ilmiah.

photo
Calon penumpang kereta api melakukan tes Gemose C19, di Stasiun Kiaracondong, Kota Bandung, Jumat (11/6). Tes GeNose C19 hingga saat ini terus dilakukan PT KAI di setiap stasiun untuk calon penumpang jarak jauh sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19. - (Edi Yusuf/Republika)

Sebagai informasi, seluruh penelitian yang menggunakan manusia sebagai subjek penelitian harus mendapatkan Ethical Clearance atau Keterangan Lolos Kaji Etik. Saifudin menyebut, uji validitas eksternal telah dimulai sejak April di Universitas Andalas.

Lalu, RS UI memulai tahap uji tersebut pada Juni. Saifudin mengatakan, Unair dan RSUPN dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) akan mulai uji validitas eksternal Genose pada akhir Juli.

Periode uji validitas akan berlansung selama empat hingga enam  bulan, tergantung perjanjian dengan tiap institusi. Menurut Saifudin, hasil uji validitas belum dirilis karena prosesnya masih berjalan.

Saifudin mengajak pengguna dan operator Genose sama-sama menjaga performa alat tersebut. Ia berharap, masyarakat pengguna Genose bisa melakukan prosedur dengan baik agar hasil maksimal.

"Tim pengembang akan terus menyempurnakan SOP penggunaan Genose C19 agar lebih mudah dipahami dan lebih antisipatif terhadap kesalahan operasional yang tanpa disengaja dapat mempengaruhi performa alat," ujar Saifudin.

Bagaimana dengan keandalan hasil tes dengan Genose?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement