Selasa 22 Jun 2021 23:37 WIB

Covid-19 Melonjak, Sekolah Tatap Muka Indramayu Bakal Mundur

Sekolah tatap muka sedianya akan dilakukan mulai awal tahun ajaran.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Teguh Firmansyah
Bupati Indramayu, Nina Agustina.
Foto: Istimewa
Bupati Indramayu, Nina Agustina.

REPUBLIKA.CO.ID,  INDRAMAYU -- Melonjaknya kasus Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir, berimbas pada pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas yang rencananya akan dilakukan pada awal tahun ajaran baru 2021/2022 di Kabupaten Indramayu. PTM akan ditunda terlebih dahulu kalau angka masih naik.

"Sepertinya, kalau (kasus Covid-19) meningkat terus, untuk sementara tidaklah. Kalau saya ya. Tapi nanti kita evaluasi kembali,’’ ujar Bupati Indramayu, Nina Agustina, Selasa (22/6).

Baca Juga

Nina mengatakan, sebenarnya pihaknya sudah berencana melaksanaan PTM terbatas pada awal tahun ajaran baru ini. Untuk itu, vaksinasi Covid-19 kepada tenaga pendidik terus digenjot. Namun dengan melonjaknya kasus Covid-19 seperti sekarang, maka rencana itu akan dievaluasi kembali.

Nina mengakui, simulasi PTM terbatas juga belum dilakukan. Pihaknya saat ini masih konsentrasi mengatasi lonjakan kasus Covid-19.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Selasa (22/6), hari ini terdapat penambahan 199 kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Dengan penambahan itu, maka total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Indramayu ada 10.147 kasus.

Dari total kasus itu, sebanyak 1.434 pasien masih dalam perawatan, 8.427 pasien sembuh dan 286 pasien meninggal dunia.  Untuk jumlah pasien yang meninggal dunia, hari ini mengalami penambahan sepuluh orang dibandingkan sehari sebelumnya. Bahkan pada Senin (21/6) dan Ahad (20/6), penambahan jumlah pasien Covid-19 yang meninggal bahkan lebih tinggi, yakni masing-masing bertambah 13 orang.

Berdasarkan data Pikobar Jabar, penambahan pasien meninggal akibat Covid-19 pada 14 – 20 Juni 2021, di Kabupaten Indramayu ada 30 kasus. Jumlah itu berada di urutan kedua terbanyak setelah Kabupaten Bandung yang mencapai 61 kasus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement