Senin 21 Jun 2021 17:12 WIB

Jam Malam Diberlakukan di DKI, Tapi Jangan Dibilang Lockdown

Polda Metro tidak mau pemberlakuan jam malam di Jakarta disebut sebagai lockdown.

Bus Sekolah yang membawa pasien COVID-19 menuju Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet meninggalkan Puskesmas Kecamatan Menteng, Jakarta, Ahad (20/6). Laju kasus harian Covid-19 di Indonesia beberapa hari terakhir dalam tren menanjak, Hal ini membuat angka 2 juta kasus infeksi Covid-19 di Indonesia berada di depan mata.Prayogi/Republika.
Foto:

Gambaran gawatnya kondisi pandemi di Jakarta saat ini tercermin dari tingkat keterisian rumah sakit (RS) rujukan Covid-19. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Widyastuti mengatakan, bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19 di Ibu Kota pada Senin (21/6) mencapai 90 persen. Sedangkan untuk ruang ICU, Widyastuti menyebut, saat ini sudah terisi 81 persen.

"Saat ini ada 90 persen keterpakaian tempat tidur isolasi di Jakarta, sedangkan ICU 81 persen. Ini kami total ada 106 RS di DKI Jakarta dengan 13-nya adalah dedicated full untuk Covid-19," kata Widyastuti di Balai Kota Jakarta, Senin.

Widyastuti mengungkapkan, pihaknya terus berupaya meningkatkan jumlah kapasitasi tempat tidur isolasi pasien Covid-19. Di menyebut, pada awal Juni 2021 terdapat sekitar 8 ribu tempat tidur isolasi yang disiapkan. Namun, jelas dia, berdasarkan data terakhir, saat ini jumlah tempat tidur isolasi yang disiapkan telah mencapai 9 ribu unit.

"Sekarang (tempat tidur isolasi) sudah mencapai 9 ribu lebih ya, jadi kalau total dengan tempat ICU ada 10 ribu yang kita siapkan. Artinya, mengingat keterpakaian semakin cepat, sehingga perlu penambahan yang begitu cepat," ujar dia.

Seperti diketahui, DKI Jakarta telah memecahkan rekor kasus harian Covid-19 dalam tiga hari beruntun. Rekor harian pertama terjadi pada Jumat (18/6) dengan jumlah 4.737 kasus baru. Sehari berselang, Sabtu (19/6), rekor itu disalip lagi dengan 4.895 kasus baru. Lalu, pada Ahad (20/6), kasus harian Jakarta memecahkan rekor tertingginya selama pandemi Covid-19, yakni sebesar 5.582 kasus baru.

 

 

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengimbau Pemprov DKI Jakarta menyiapkan puluhan wilayah untuk isolasi mandiri (isoman) terpadu. Hal itu perlu dilakukan karena DKI Jakarta menjadi salah satu wilayah yang mengalami lonjakan kasus positif Covid-19.

"Kami mengimbau Pemda untuk bisa ikut segera merealisasikan 31 wilayah yang akan dilakukan tempat isolasi mandiri terpadu," ujar Sigit dalam konferensi pers secara virtual, Senin (21/6).

Disamping itu, Sigit menegaskan bahwa penguatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Berbasis Mikro. Hal itu dilakukan dilakukan menekan laju pertumbuhan kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta. Diantaranya dengan penguatan Testing dan Tracing di masyarakat dan tentunya bakal berdampak pada penambahan jumlah pasien Covid-19 di Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta.

"Apabila diperlukan hotel-hotel yang bisa dipersiapkan menjadi tempat isoman karena tentunya sangat diperlukan pada saat terjadi penguatan tracing dan testing," kata mantan Kabareskrim Polri tersebut.

Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban mengatakan pemerintah harus tetapkan lockdown selama dua pekan untuk memperlambat penyebaran virus Covid-19. Ia juga mengingatkan positivity rate Covid-19 di Indonesia sudah hampir 40 persen.

"Saran saya. Lebih bijaksana bagi Indonesia untuk terapkan lockdown selama dua minggu. Untuk apa? Memperlambat penyebaran, meratakan kurva, menyelamatkan fasilitas kesehatan, dan yang pamungkas menahan situasi pandemi jadi ekstrem yang akan membahayakan lebih banyak nyawa," katanya dalam cuitan di akun Twitter miliknya, Senin (21/6).

Kemudian, ia melanjutkan setiap hari terdapat orang-orang yang bertaruh nyawa di rumah sakit. Masyarakat harus sadar dan merenungkan hal ini agar tetap laksanakan protokol kesehatan (prokes).

"Masih saja ada yang menggelar pesta nikah atau sunat putranya ketika positivity rate hampir mendekati 40 persen, yang notabene tinggi juga. Sedangkan banyak orang yang bertaruh nyawa di rumah sakit. Mari kami renungkan," kata dia.

 

photo
Mutasi Virus Covid-19 - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement