REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir membantah, akan menerapkan penguncian kota (lockdown). Pihaknya berkomitmen untuk menyukseskan pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia VIII yang berlangsung 30 Juni 2021.
"Jadi tidak ada itu lockdown seperti yang diberitakan. Itu hanya membesar-besarkan. Kecuali model penanganan, membatasi lingkup RT jika ada warga yang terkonfirmasi. Itu pun jika ada ditemukan pasien Covid-19. Maka Pemkot segera bergerak memutus mata rantai penyebaran," kata Sulkarnain di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (17/6).
"Dan Alhamdulillah daerah Kota Kendari masih bisa kita kendalikan," kata Sulkarnain menambahkan.
Dia mengaku bersyukur sebab daerah yang dipimpinnya mendapatkan kepercayaan dari Kadin Pusat sebagai lokasi pelaksanaan Munas VIII. "Kadin merupakan sebuah institusi yang mempunyai prestisius," kata Sulkarnain.
Dia menjelaskan, untuk menjadi tuan rumah hajatan nasional tidak semudah membalikkan telapak tangan. Sehingga, Pemkot Kendari telah berkomitmen siap menyukseskan acara ."Apalagi rencananya dihadiri Presiden Joko Widodo, Ini merupakan sebuah hal yang menggembirakan dan membanggakan," ujar Sulkarnain.
Menurut dia, Pemkot Kendari bertanggung jawab untuk memastikan Kota Kendari dapat menjadi tuan rumah yang baik. "Kota Kendari siap dan sehat. Kita semua akan tunjukkan bisa menjadi pelaksana yang baik, dan mampu memfasilitasi acara Munas, supaya nanti bisa menjadi referensi agar Kota Kendari dipercaya lagi untuk even-even selanjutnya," ucap Sulkarnain.
Menurut dia, Pemkot bersama Pemprov Sultra dan Kadin Provinsi akan bersinergi. Sebab kegiatan itu akan mendorong semangat masyarakat untuk mau bangkit dari situasi pandemi Covid-19 yang sudah setahun lebih dihadapi oleh bangsa ini.