REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan persiapan pembukaan pariwisata Bali bagi wisatawan mancanegara telah memasuki tahap akhir. Persiapannya bahkan telah mencapai 90 persen.
"Kita terus siapkan, sekarang kita mencapai angka 85-90 persen dan tentunya ini akan bergerak terus. Bisa turun bisa naik tergantung dari pada keseriusan kita untuk menghadirkan prakondisi-prakondisi," ujar Menparekraf Sandiaga Uno, saat Rakor Persiapan Pembukaan Pariwisata Bali di Kabupaten Badung, Bali, Jumat (11/6).
Prakondisi yang menjadi barometer penyiapan pembukaan pariwisata Bali tersebut di antaranya adalah pengendalian kasus Covid-19, program vaksinasi, penyiapan travel corridor arrangement, peningkatan kepatuhan dan protokol kesehatan. "Harapannya, ini bisa kita lakukan terus, kasus Covid-19 bisa terus ditekan dan keadaan Covid-19 secara global juga kondusif, sehingga target yang diberikan kepada kita tentunya bisa kita selesaikan," kata Sandiaga.
Pariwisata Bali, khususnya di tiga lokasi zona hijau percontohan yang diberi nama SUN yakni Sanur, Ubud, dan Nusa Dua, rencananya akan dibuka kembali bagi wisatawan mancanegara pada pertengahan tahun 2021. "Hari ini kita akan melakukan awal dari penyiapan tahap akhir dan dilanjutkan dengan peninjauan-peninjauan tiga zona SUN itu. Kami sendiri tadi sudah meninjau di Nusa Dua melihat kesiapan dari kawasan yang akan kita tetapkan sebagai kawasan yang prioritas untuk menerima wisatawan mancanegara," kata Sandiaga.
Pihaknya bersama sejumlah stakeholder dan pelaku pariwisata yang mengikuti rakor tersebut merasa optimis pembukaan pariwisata Bali bagi wisatawan mancanegara dapat dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. "Ini proses yang panjang dan proses yang melibatkan begitu banyak pihak dan pada rakor tadi semuanya optimis. Semuanya merasakan motivasi yang besar, karena sudah lima kuartal Bali ini ekonominya terkontraksi secara luar biasa," ujar Sandiaga.