REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Letjen TNI Ganip Warsito meninjau Rumah Sakit (RS) Lapangan Kogabwilhan II Indrapura, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, Jumat (11/6). Kunjungan dilakukan untuk memastikan kesiapan antisipasi lonjakan kasus Covid-19 dari Bangkalan dan repatriasi pekerja migran Indonesia (PMI).
Adapun kegiatan tersebut dilakukan guna melihat kesiapan seluruh tim, sarana dan prasarana dalam mengantisipasi adanya lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di wilayah Surabaya, khususnya dari Kabupaten Bangkalan, Madura dan repatriasi Pekerja Migran Indonesia (PMI). “Untuk memastikan kesiapan RS Lapangan ini dalam menghadapi lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di Jawa Timur khususnya Surabaya akibat dari kejadian atau lonjakan yang terjadi di Bangkalan,” ujar Ganip seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Jumat (11/6).
Selain kesiapan RS Lapangan tersebut, Ganip juga menjelaskan bahwa bentuk antisipasi yang lain juga telah dilakukan dengan berbagai upaya mulai dari langkah medis dan penyekatan wilayah dengan menerjunkan tim lintas sektor bersama unsur relawan, TNI dan Polri di lapangan.
Lebih lanjut, upaya lain yang dilakukan adalah dengan melibatkan para pemuka agama maupun tokoh-tokoh masyarakat untuk membantu memberikan pemahaman dan literasi kepada masyarakat terkait upaya pencegahan dan pengendalian Covid-19 melalui konteks perubahan perilaku. “Langkah-langkah yang bersifat medis, lapangan untuk pembatasan dan pendekatan dengan tokoh masyarakat untuk bisa sama-sama menekan Covid-19,” kata Ganip.
Dalam hal ini, Ganip mengatakan pandemi Covid-19 tidak hanya mengenai permasalahan kesehatan saja, akan tetapi juga menyangkut berbagai aspek mulai sosial, ekonomi, politik, hukum dan keamanan. Oleh sebab itu, menurut Ganip perlu adanya konsep kebersamaan dalam pengendalian Covid-19 mulai dari komponen pusat, daerah hingga masyarakat. “Saya setuju bahwa Covid-19 bukan hanya masalah kesehatan saja, tapi juga menyangkut masalah sosial, ekonomi dan lainnya,” kata Ganip.
Berdasarkan data Satgas Provinsi Jawa Timur per Jumat, 11 Juni 2021, RS Lapangan Indrapura yang mulai beroperasi sejak 26 Mei 2020 itu telah menangani pasien COVID-19 sebanyak 7.723 dengan jumlah kesembuhan 7.157, dirawat 266 dan meninggal satu orang. Adapun daya tampung RS Lapangan tersebut mencapai 400 tempat tidur dan saat ini terisi sebanyak 266 pasien.
Menurut data Relawan Pendamping RS Lapangan Indrapura, sedikitnya ada 13.167 PMI yang masuk Surabaya dari beberapa negara seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darrussalam, Hongkong, Taiwan, Amerika Serikat, Turki hingga negara Timur Tengah.
Dari jumlah tersebut, ada sebanyak 175 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 dan telah dirawat di RSLI dengan rincian 95 orang sudah dinyatakan sembuh dan 80 lainnya masih dirawat.
Kemudian untuk Klaster Madura, RS Lapangan Indrapura telah menerima sebanyak 114 pasien dari penyekatan Madura dengan rincian 83 laki-laki dan 31 perempuan. Adapun yang sedang dirawat ada sebanyak 110 dan empat lainnya dirujuk ke fasilitas kesehatan (faskes) lainnya. Hingga saat ini dinyatakan tidak ada varian baru yang ditangani RS Lapangan Indrapura.