REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Salah satu pasien Covid-19 warga Kota Bogor, kabur saat tengah menjalani isolasi di Pusdiklat BPKP Ciawi, Kabupaten Bogor, Kamis (10/6). Saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tengah menelusuri pasien berinisial B (60 tahun) tersebut.
Kejadian ini tengah menjadi perhatian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bogor. Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto membenarkan kejadian tersebut, dan tengah dalam pencarian. “Sedang saya telusuri,” ujar Berdasarkan laporan, pasien tersebut kabur dengan cara mengelabui petugas. , Kamis (10/6).
Diketahui pasien yang kabur tersebut merupakan warga Kelurahan Pasir Jaya, Kecamatan Bogor Barat. Pelaksana tugas (Plt) Camat Bogor Barat, Irman Khaerudin mengaku, baru mengetahui laporan tersebut dari Lurah Pasir Jaya yang menyebutkan warganya yang tengah menjalani isolasi malah meninggalkan pusat isolasi BPKP Ciawi.
“Berdasarkan laporan lurah sudah mencari ke rumahnya, segala macam, belum kelihatan. Ditelepon ponselnya tidak aktif, ditanya ke anak-anaknya juga tidak ada,” ujar Irman.
Dia melanjutkan, berdasarkan laporan lurah, pasien tersebut mencoba kabur dengan cara mengelabui petugas. Yakni dengan mengaku hendak dijemput karena telah menyelesaikan masa isolasinya di pusat isolasi tersebut.
“Saya sempat tanya, kunaon (kenapa) bisa kabur? Lurah telusurin katanya dia ngomong ke penjaganya dia sedang menunggu jemputan, dan sudah selesai isolasi,” ujarnya mengikuti ucapan lurah.
Irman menjelaskan, pria lanjut usia (lansia) itu sebelumnya dilaporkan terpapar Covid-19 setelah menjalani pemeriksaan PCR swab test oleh puskesmas. Setelah dinyatakan positif terpapar Covid-19, Irman menyarankan, agar pasien tersebut dipindahkan ke tempat isolasi khusus.
Sebab, sambung Irman, tempat tinggal pasien yang bersangkutan kurang layak untuk melakukan isolasi mandiri. Apalagi, keluarga pasien dinyatakan negatif Covid-19.
“Hari Minggunya dibawa ke BPKP, berdasarkan hasil tracing puskesmas dan lurah hanya dia yang positif,” ujarnya.
Irman menambahkan, kemungkinan dirinya terpapar Covid-19 karena kontak erat dengan orang yang sudah terkonfirmasi Covid-19. Saat disinggung ada riwayat pikun, dia mengatakan, ada kemungkinan karena faktor usia.