REPUBLIKA.CO.ID, AGAM— Komoditas Kakao di Kabupaten Agam mendapat minat khusus dari pemerhati Kakao dari Sulawesi dan dari negara Jepang. Pemerhati Kakao dari Sulawesi dan Jepang menyatakan bersedia membeli hasil perkebunan Kakao dari Agam.
"Kita sangat mendukung tawaran pemerhati kakao ini, karena untuk mendapatkan hasil maksimal dari berkebun kakao, tentu harus memiliki ilmu di bidang komoditi tersebut,” kata Andri, Kamis (10/6).
Meski begitu, menurut Andri, pemerhati kakao dari provinsi lain dan mancanegara ini meminta supaya Pemkab Agam mendorong petani agar meningkatkan kualitas dan mutu kakao yang dihasilkan.
Tapi dari basic, kakao dari Agam dinilai bagus karena tanah Agam merupakan lahan subur.
Andri menyebut pihaknya menerima audiensi dari pemerhati kakao dari Sulawesi dan Jepang ini pada Rabu (9/6) kemarin.
Kepala Dinas Pertanian Agam, Arief Restu, menyebutkan tindak lanjut dari pertemuan ini pihaknya akan coba melakukannya terhadap petani kakao di Nagari Sungai Batang dan Tanjuang Sani Kecamatan Tanjung Raya.
“Kita sudah berkoordinasi dengan wali jorong terkait untuk dapat mengkondisikannya, supaya kita bisa mendatangkan pemerhati kakao ini ke lokasi petani,” ucap Arief.
Dia mengatakan, wilayah yang menjadi sentra kakao di Kabupaten Agam adalah Kecamatan Tanjung Raya, Kamang Magek dan Palembayan.