Rabu 09 Jun 2021 01:16 WIB

Kala Puan Dimarahi Megawati karena tak Makan Bersama

Marahnya Megawati dipandang sebagai bentuk kedekatan dan kasih sayang ibu pada anak.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus Yulianto
Megawati Sukarnoputri dan Puan Maharani
Foto: Republika/ Yogi Ardhi
Megawati Sukarnoputri dan Puan Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Puan Maharani menceritakan, bahwa dirinya pernah dimarahi oleh sang ibu, Megawati Soekarnoputri karena sudah lama tak makan bersama. Namun, marah dari Megawati dipandangnya sebagai bentuk kedekatan dan kasih sayang ibu kepada anak.

"Sudah seumur begini saja, ibu ketemu saya kalau marah ya marah. Mau Ketua DPR, nanti marahnya Ketua DPR nih ya," ujar Puan dalam video pengarahan kader PDIP Manado yang dilihat Selasa (8/6).

"Sudah lama tidak makan sama-sama, karena sibuk, tapi dimarahin, bayangin. Tapi urusan partai, saya tidak pernah, tidak pernah ikut campur," tambahnya.

Meski memiliki hubungan ibu dan anak, bukan berarti Puan dapat mengintervensi keputusan Megawati sebagai Ketua Umum PDIP. Pasalnya, jika menyangkut urusan partai, ia memandangnya sebagai pimpinan tertinggi partai.

"Tidak pernah, kalau keputusan-keputusan itu sudah menjadi keputusan Ibu Ketua Umum saya ikut. Itu yang membuat kita solid," ujar Puan.

Di samping itu, Puan mengaku, mendapatkan kemudahan karena menjadi anak dari Megawati. Namun, hal tersebut bukan berarti ia mendapatkan keistimewaan dalam karir politiknya selama ini.

"Kemudian mendapatkan berbagai macam kemudahan karena memang anaknya ketua umum, betul, saya tidak mengingkari itu. Pasti ada kemudahan yang saya dapat, tetapi bukan berarti karpet merah yang disiapkan," ujar Ketua DPR itu.

Menjadi anak Megawati, bukan berarti ia mendapatkan 'karpet merah' dalam perjalanan politiknya. Puan mengatakan, dirinya tetap turun ke daerah dan bertemu masyarakat dalam rangka kampanye.

"Saya tetap pergi turun ke bawah, bahkan setiap Pilkada Jawa Tengah, 35 kabupaten kota saya datangi. Sudah kaya saya yang mau nyalonin pilkada," ujar Puan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement