Selasa 08 Jun 2021 17:36 WIB

Jadi Anak Megawati, Puan Akui Dapat Kemudahan

Puan mengaku tidak pernah mengintervensi keputusan Megawati sebagai ketum.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Indira Rezkisari
Presiden kelima RI Megawati Soekarno Puteri (kanan) dan putrinya Puan Maharani (ketiga kiri).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Presiden kelima RI Megawati Soekarno Puteri (kanan) dan putrinya Puan Maharani (ketiga kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Puan Maharani, mengaku mendapatkan kemudahan sebagai anak dari Megawati Soekarnoputri. Hal itu disampaikannya dalam pengarahan kader di Manado, Sulawesi Utara.

"Saya kemudian mendapatkan berbagai macam kemudahan karena memang anaknya ketua umum, betul, saya tidak mengingkari itu," ujar Puan dalam video pengarahan kader PDIP Manado yang dilihat Selasa (8/6).

Baca Juga

Menjadi anak Megawati, namun bukan berarti ia mendapatkan 'karpet merah' dalam perjalanan politiknya. Puan mengatakan tetap turun ke daerah dan bertemu masyarakat dalam rangka kampanye.

"Saya tetap pergi turun ke bawah, bahkan setiap Pilkada Jawa Tengah, 35 kabupaten kota saya datangi. Sudah kaya saya yang mau nyalonin pilkada," ujar Puan.

Hubungan ibu-anak antara Puan dan Megawati juga tak menjadi alasan bahwa ia dapat mengintervensi keputusan partai. Dia memiliki hak untuk menyanpaikan pendapat, tetapi ketika keputusan sudah diambil, ia juga harus mengikutinya.

"Saya tidak pernah kemudian memaksa-maksa ketua umum atau bisik-bisikin ketua umum harus begini harus begitu. Urusan partai ya ibu itu ketua umum saya," ujar Puan.

Sebelumnya, politikus PDIP Effendi Simbolon optimistis elektabilitas Puan Maharani dapat melonjak dalam beberapa bulan ke depan. Dia menilai, saat ini Puan Maharani belum all out untuk meningkatkan elektabilitas.

Effendi menganggap rendahnya elektabilitas Puan lantaran belum all-out. Kemudian Ketum PDIP Megawati juga belum memberi mandat pada Puan untuk bertarung di Pilpres 2024.

"Ini realita juga karena mba Puan belum keluar maksimal. Sah juga karena belum diputuskan ketum (Megawati) untuk maju," kata Effendi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement