REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Sebanyak 11 tenaga kesehatan (nakes) di Puskesmas Kayumanis, Tanah Sareal, Kota Bogor terpapar Covid-19. Saat ini, pelayanan di Puskesmas Kayumanis ditutup sementara untuk melaksanakan tracing.
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, mengatakan, 11 nakes tersebut terdiri atas dokter dan nakes penunjang. “Ada 11 nakes terdiri dari dokter dan nakes penunjang yang terpapar Covid-19 di Puskesmas Kayumanis. Sampai hari ini kita sudah melakukan tracing, mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa melakukan testing untuk mereka yang kontak erat dengan para nakes maupun dokter yang terpapar,” ujar Dedie, di Balai Kota Bogor, Selasa (8/6).
Dedie menjelaskan, kronologi penularan berawal dari perawat gigi di Puskesmas Kayumanis terkonfirmasi positif Covid-19. Pada Rabu (2/6), perawat tersebut masih bertugas di Pustu Kencana bersama empat orang lainnya.
Berdasarkan hasil tracing, lanjut Dedie, pada Sabtu (4/6), sebanyak 10 orang kontak erat dengan pegawai yang bergejala dilakukan PCR swab test dan di periksa di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda). "Hasilnya 10 orang nakes positif. Jadi total pegawai Puskesmas Kayumanis ada 11 orang yang positif. Penularan kelihatannya mungkin dari pasien keluar masuk yang mengakibatkan adanya penularan" ujarnya.
Dedie menyebut, 10 tenaga medis yang positif Covid-19 akan diisolasi di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Ciawi, Kabupaten Bogor. Sementara, perawat gigi yang diduga menularkan Covid-19 telah diisolasi di rumah sakit.
"10 nakes yang terpapar sudah kami evakuasi. Sementara satu lainnya sudah isolasi di RS," ujarnya.
Puskesmas Kayumanis lalu ditutup sementara dalam rangka tracing. Setidaknya, penutupan akan dilakukan selama lima hari. “Untuk sementara pelayanan dialihkan paling dekat ke Puskesmas Pembantu (Pustu) Mekarwangi,” ujar Dedie.
Terpisah, Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, mengimbau masyarakat agar senantiasa menerapkan protokol kesehatan saat beraktivitas. Tak lupa ia juga berpesan untuk masyarakat yang sudah menjalani vaksinasi agar juga menerapkan protokol kesehatan.
Menurutnya, kasus 11 nakes Puskesmas ini menjadi contoh, jika vaksinasi Covid-19 tak menjadi jaminan tubuh bakal kebal terhadap Covid-19. "Saya harap ini jadi pembelajaran bagi kita semua. Bahwa vaksinasi Covid-19 tidak menjadi jaminan tubuh akan kebal dari Covid-19. Jadi saya minta semuanya tetap waspada," ujarnya.