REPUBLIKA.CO.ID, BALI -- Geliat pariwisata di Bali mulai tampak. Pulau Dewata kini sudah keluar dari zona merah. Sekitar 20 acara pariwisata, direncanakan akan digelar mulai bulan ini hingga Desember nanti.
Wakil Gubenur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati menegaskan, perekonomian Bali akan bangkit dengan meningkatnya orang yang berkunjung ke provinsi tersebut.
"Sekarang, wisatawan lokal sudah berdatangan, selanjutnya bulan Juli kita buka pintu untuk wisatawan mancanegara," ujar Cok Ace, sapaan akrabnya, Selasa (8/6).
Ia yakin, tidak lama lagi Bali akan menjadi zona hijau, bersamaan dengan divaksinnya seluruh penduduk Bali. Hingga saat ini, sudah 70 persen penduduk Bali divaksin.
Meningkatnya jumlah wisatawan ke Bali juga tidak terlepas dari bantuan pemerintah pusat yang menerapkan program Work From Bali (WFB) sejak Januari lalu. Cok Ace menjelaskan, berkat program Work From Bali (WFB) terjadi peningkatan wisatawan ke Bali hingga tiga kali lipat, dari semula 2.000-2.500 kunjungan menjadi 7.000 -7.500 kunjungan. "Pengunjung bertambah, tapi penyebaran Covid-19 justru berkurang.
Seiring meningkatnya kunjungan wisatawan, Pengprov Bali pun berencana menggelar sekurang 20 event pariwisata mulai Juni hingga Desember di tahun 2021 ini. Di antaranya, Ubud Jazz Festival, dan Nusa Dua International Run. Presiden Jokowi sendiri mengisyaratkan akan membuka event pariwisata mancanegara, pada bulan Juli 2021," kata dia.
"Semua event itu sebagai strategi untuk menarik wisatawan baik lokal mau pun mancanegara. Bali mesti kembali ramai, agar perekonomiannya sehat. Karena itu kami akan menjadi tuan rumah yang baik bagi setiap perhelatan, apalagi yang skalanya nasional," kata dia menambahkan.