Sabtu 05 Jun 2021 18:12 WIB

PAN Dukung Opsi Alternatif di Pilpres 2024

Segala macam opsi koalisi masih terbuka lebar.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Teguh Firmansyah
Sekretaris Jenderal PAN Eddy Suparno.
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Sekretaris Jenderal PAN Eddy Suparno.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno menyatakan partainya mendukung opsi alternatif di Pilpres 2024. Ia tak ingin publik terjebak untuk memilih Capres yang hanya itu-itu saja.

Eddy menilai hadirnya Capres alternatif dapat membuka ruang demokrasi. Selama ini, bakal capres yang santer diembuskan di antaranya Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Puan Maharani. Nama Joko Widodo bahkan bisa kembali muncul kalau wacana Presiden 3 periode disetujui.

Baca Juga

"Saya lihat alangkah baiknya ada alternatif. Sehingga masyarakat bisa bandingkan 1 dengan lain, bisa cicipi yang lain biar bisa tentukan 'mi instan' favoritnya. Dengan banyak pilihan maka makin semarak demi kematangan demokrasi," kata Eddy dalam diskusi dan rilis survei yang diadakan Parameter Politik Indonesia (PPI) secara daring pada Sabtu (5/6).

Eddy menyampaikan Pilpres 2024 akan kembali menjadi ajang pertarungan kubu religius dan nasionalis. Namun tak menutup kemungkinan kedua kubu itu berkoalisi.

Eddy menilai segala macam opsi koalisi masih mungkin terjadi mengingat waktu pelaksanaan Pilpres 2024 yang masih 2 tahun lagi. Ruang diskusi dan lobi belakang antar parpol akan semakin intens.

"Apakah akan diisi ruang nasionalis semata atau ada perkawinan nasionalis-religius. Simulasi ini patut dicermati bagaimana tanggapan masyarakat ke depannya. Kita lihat bagaimana ke depannya parpol lakukan pembahasan," ujar Eddy.

Di sisi lain, Eddy menyampaikan Pilpres tak hanya menjadi fokus utama PAN. PAN tetap berusaha memaksimalkan perolehan kursi di parlemen. Oleh karena itu, PAN belum menentukan nama yang akan meramaikan Pilpres 2024.

"PAN akan tetap evaluasi internal terkait potensi kita berpartipasi di Pilpres 2024. Bagi parpol, jadi kebanggaan kalau calonnya maju di Pilpres. Tentu akan lihat elektablitas kader jelang 2024 dan akan tentukan sikap," pungkas Eddy.

Dalam survei PPI, didapati elektabilitas tertinggi jatuh pada Prabowo sebesar 18,3 persen. Mengekor ketat di belakangnya, Ganjar 16,5 persen dan Anies 15,1 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement