Kamis 03 Jun 2021 20:45 WIB

Fraksi PAN Tolak Rencana Kemhan Berutang untuk Alutsista

Fraksi PAN menolak rencana Kemhan berutang Rp1,7 kuadriliun untuk beli senjata.

 Anggota DPR Fraksi PAN Farah Puteri Nahlia (kiri)
Foto: Republika/Prayogi
Anggota DPR Fraksi PAN Farah Puteri Nahlia (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Farah Puteri Nahlia, mengatakan fraksinya menolak rencana Kementerian Pertahanan (Kemhan) berutang sebesar Rp1,7 kuadriliun untuk pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista). Salah satu pertimbangannya adalah, sebaiknya anggaran digunakan untuk penanganan Covid-19.

"Pertimbangan pertama, pembelian alat peralatan pertahanan dan keamanan (alpalhankam) dengan anggaran sebesar itu tergesa-gesa dan belum terencana secara matang," kata Farah Puteri dalam keterangannya, di Jakarta, Kamis (3/6).

Baca Juga

Farah menilai, dalam pertahanan Indonesia perlu membaca visi menjadi strategi, lalu menjadi doktrin pertahanan untuk membuat peta jalan atau "roadmap" yang sesuai dengan Nawacita. Menurut dia, dengan pembacaan ancaman yang tepat dan komprehensif, akan dapat mengetahui kebutuhan alutsista apa saja yang perlu dan mendesak dibeli maupun yang tidak.

"Pertimbangan ini semata-mata sebagai bentuk proporsionalitas anggaran dan penentuan skala prioritas yang lebih seimbang," ujarnya.

Pertimbangan kedua, menurut dia, saat ini Indonesia sedang menghadapi pandemi Covid-19, karena upaya penanganannya menjadi prioritas utama pemerintah agar ekonomi kita kembali pulih. Dia mengatakan, upaya menjaga ketahanan ekonomi masyarakat lebih urgen dan mendesak dilakukan, tanpa mengurangi visi strategis penguatan pertahanan militer.

Farah menambahkan, pertimbangan ketiga, anggaran tersebut berisiko membuat utang Indonesia bertambah besar."Apalagi periode Maret 2021 Utang Berjalan Pemerintah RI sudah mencapai Rp6.445,07 triliun. Jadi, seharusnya setiap pembiayaan negara perlu dihitung konsekuensi logis dan rasionalisasi penggunaannya," katanya pula.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement