Kamis 03 Jun 2021 13:03 WIB

Debt Collector Kembali Berulah Bikin Resah Warga Jakarta 

Aksi barbar para debt collector terus-menerus berulang terjadi di Ibu Kota. 

Rep: Febryan. A/ Red: Agus Yulianto
Debt collector. (ilustrasi)
Foto: Daily mail
Debt collector. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah video memperlihatkan aksi debt collector atau penagih utang, bikin onar di Jakarta Timur. Tak hanya menyasar sepeda motor yang hendak ditarik, para pelaku juga menyerang warga yang hendak melerai. 

Video yang viral di media sosial itu memperlihatkan empat pria hendak menarik sebuah sepeda motor di pinggir jalan. Salah satu penagih utang itu lalu berupaya menyerang perempuan yang merekam video tersebut.

Pria berbaju hitam itu juga sempat mendorong leher seorang lelaki yang tak terima dengan aksi mereka. Para penagih utang itu terus menyampaikan ancaman tanpa peduli ada seorang satpam di dekat mereka. 

Kanit Reskrim Polsek Duren Sawit Iptu Dicky Agri Kurniawan mengatakan, peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Kalimalang, Duren Sawit, Jakarta Timur, pada Senin (31/5) siang. "Lokasinya di depan kantor FIF Kalimalang, Duren Sawit," kata Dicky ketika dikonfirmasi, Rabu (2/6) 

Dicky menerangkan, peristiwa tersebut bermula ketika sepasang suami-istri yang mengendarai sepeda motor diberhentikan oleh keempat penagih utang itu di pinggir jalan. Para penagih utang itu lalu berupaya merampas sepeda motor itu. Cekcok pun terjadi. 

Melihat ada upaya perampasan oleh 'mata elang', sepasang suami-istri yang menggunakan mobil berhenti di sana. Mereka berhenti untuk melerai dan menghentikan aski premanisme empat penagih utang itu. 

"Pak, kalau kayak gini nggak usah di pinggir jalan. Selesaikan di Polsek saja, tidak usah narik-narik motor," kata Dicky menuturkan ulang perkataan pengemudi mobil itu. 

Mendengar hal itu, para debt collector itu justru marah kepada pengemudi mobil. Di saat bersamaan, sepasang suami-istri yang sepeda motornya hendak dirampas sudah melarikan diri. Sepeda motor mereka selamat.

"Nah yang jadi sasaran si yang melerai. (Dia) diancam, didorong-dorong sampai masuk ke dalam kantor FIF," kata Dicky. "Dia mau dicekik dan sampai diancam". 

Menyadari aksinya direkam, keempat mata elang itu lalu pergi begitu saja menggunakan dua sepeda motor. Sedang pengemudi mobil bersama istrinya langsung melapor ke Mapolsek Duren Sawit yang berada tak jauh dari lokasi kejadian. 

Dicky mengatakan, anggotanya langsung mengajak pengemudi mobil itu untuk mengecek lokasi kejadian. Lalu, pihaknya mengarahkan pengemudi mobil itu untuk membuat laporan. 

"Kita tunggu sampai sekarang ternyata belum buat laporan," kata dia. Sepasang suami-istri yang sepeda motornya hendak ditarik juga tak membuat laporan. 

Kendati demikian, Polsek Duren Sawit tetap menyelidiki kasus ini. "Kami masih dalami kejadian tersebut," ujar Dicky. 

Aksi barbar para debt collector terus-menerus berulang terjadi di Ibu Kota. Pada awal bulan lalu, 11 penagih utang berupaya menarik paksa sebuah mobil di pintu Tol Koja Barat, Jakarta Utara.

Padahal, mobil itu sedang dikendarai seorang prajurit TNI AD yang kasihan melihat pemilik mobil sempat dikerumuni para debt collector. Ternyata hal itu tak membuat para mata elang itu mengurungkan niatnya. Mereka terus saja mencoba merebut kunci mobil meski akhirnya gagal.

Beberapa hari berselang, 11 penagih utang itu ditangkap polisi. Pimpinan para penyamun itu lantas menyampaikan permohonan maaf kepada Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement