Kemudian, Prabowo juga menjelaskan terkait pelibatan PT TMI dalam rencana pemenuhan alat peralatan pertahanan dan keamanan (Alpalhankam). Kata Effendi, Prabowo membutuhkan para ahli alpalhankam, yang mana para ahli itu disebut Prabowo tergabung di PT TMI.
"Dia bilang bahwa dia mencari para ahli yang ngerti seluk-beluk mengenai alat peralatan hankam itu lah. Nah mereka dikumpulkan di situ," ucapnya.
Sebelumnya Corporate Secretary PT Teknologi Militer Indonesia (TMI), Wicaksono Aji, membantah kabar yang menyebut pihaknya ditugaskan untuk pembelian atau pengadaan oleh Kementerian Pertahanan (Kemhan). Menurut dia, tidak ada satu kontrak pun dari Kemhan ke PT TMI.
"Perlu diketahui bahwa tidak ada satu kontrak pun dari Kementerian Pertahanan ke PT TMI. PT TMI tidak ditugaskan untuk pembelian atau pengadaan oleh Kementerian Pertahanan," ujar Wicaksono dalam keterangan tertulisnya, Rabu (2/6).
Dia menjelaskan, PT TMI dibentuk oleh Yayasan Pengembangan Potensi Sumber Daya Pertahanan. Yayasan tersebut sebelumnya merupakan Yayasan Kesejahterahaan Pendidikan dan Perumahan yang berada di bawah naungan Kemhan.
Wicaksono menerangkan, PT TMI adalah wadah dari para ahli-ahli alat utama sistem persenjataan (alutsista) berteknologi canggih, ahli elektronika, dan teknokrat anak bangsa. Mereka semua berperan untuk mempelajari dan alih teknologi alias ToT (training of trainer) dalam proses pencarian alutsista terbaik.
"Peran PT TMI adalah menganalisa dan memberi masukan kepada pihak-pihak yang membutuhkan, baik itu pemerintah, pendidikan ataupun swasta dalam hal ToT," kata dia.