Rabu 02 Jun 2021 10:07 WIB

Mengenal Lebih Dekat Sosok Laksamana TNI Yudo Margono   

Kasal Laksamana TNI, Yudo Margono, mempunyai banyak prestasi

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono (kanan) memimpin upacara HUT ke-75 Korps Marinir TNI Angkatan Laut (AL) di Markas Komando Korps Marinir, Jalan Prajurit KKO Usman dan Harun, Jakarta, Senin (16/11/2020). Upacara peringatan tersebut mengangkat tema
Foto: ANTARA/Galih Pradipta
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono (kanan) memimpin upacara HUT ke-75 Korps Marinir TNI Angkatan Laut (AL) di Markas Komando Korps Marinir, Jalan Prajurit KKO Usman dan Harun, Jakarta, Senin (16/11/2020). Upacara peringatan tersebut mengangkat tema

REPUBLIKA.CO.ID, Nama Laksamana TNI Yudo Margono, SE, MM dalam waktu dekat santer disebut sebagai calon kuat pengganti Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.  

Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) yang mulai menjabat 20 Mei 2020 lalu tidak  sembarang prajurit TNI AL. Serangkaian kemampuan dan kecakapan, serta loyalitas adalah sebagian syarat yang harus dimiliki. 

Baca Juga

"Tentang loyalitas, tak ada yang bisa membantah loyalitas Kasal ke-27 ini. Seluruh tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya selalu dilaksanakan dan diselesaikan dengan baik dan paripurna " tutur pengamat Intelijen, Pertahanan dan Keamanan, Ngasiman Djoyonegoro, Rabu (2/6). 

Menurut Simon, panggilan akrab Ngasiman Djoyonegoro, bahwa track record ini dibuktikan Yudo bahkan jauh sebelum dirinya menjadi Kasal. Misalnya saat menjabat sebagai Panglima Koarmada 1 (Pangkoarmada 1), Yudo dengan kesigapannya memimpin Satgas Laut dalam SAR pencarian bangkai pesawat Lion Air JT 160 yang jatuh di perairan Laut Jawa pada tahun 2019. Sehingga dengan kesigapan satgas dibawah pimpinannya tak butuh lama untuk menemukan serpihan dan CVR pesawat nahas tersebut.  

"Kesuksesan pada saat menjabat Pangkoarmada 1 menghantarkannya menjabat sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan 1 (Pangkogabwilhan 1)," tambah Simon. 

Sebagai Pangkogabwilhan 1, kata Simon, yang merupakan organisasi baru TNI untuk mengantisipasi tantangan keamanan ke depan, wilayah kewenangannya bukan hanya di laut, melainkan meliputi darat, laut, dan udara. Tentunya tantangan dan permasalahan yang dihadapi  semakin besar. Menjalani jabatan ini pun bukan masalah yang besar bagi sosok Yudo Margono. 

"Dengan wawasan dan pengalamannya memimpin, Yudo berada posisi terdepan di kisruh perairan Natuna yang diklaim sebagai wilayah China. Berulang kali dia memerintahkan kapal-kapal TNI untuk melakukan penegakan hukum di wilayah yang masuk hak berdaulat Indonesia tersebut. Sebagai Pangkogabwilhan 1, dia punya pengalaman membawahi AD, AL dan AU," tutur Simon. 

Lebih lanjut, Simon menjelaskan bahwa saat virus corona merebak di berbagai penjuru dunia dan Indonesia harus memulangkan WNI dari Wuhan, Yudo kembali dipercaya untuk memimpin proses rehabilitasi di hanggar Lanud Raden Sadjad, Natuna. Tak hanya itu, ABK kapal pesiar yang diobservasi di Kepulauan Seribu juga dikomandoi olehnya.  

Pemerintah lalu membangun RSD di Wisma Atlet Kemayoran. Setelah beroperasi, Yudo juga dipercaya memimpin operasional RSD sampai akhirnya diserahkan ke Pangdam Djaya Mayjend TNI Eko Margiyono. 

Begitu juga dengan RSD Pulau Galang, Yudo juga yang mengomandoi. Bahkan, saat dirinya menjabat Kasal, perhatian kepada relawan tenaga medis Covid-19 di Wisma Atlet terus diberikan. Hingga pada akhirnya, sebagai apresiasi dan pemenuhan komitmen, Yudo Margono mangangkat relawan covid-19 menjadi prajurit TNI AL.  

"Pengalamannya memimpin di jajaran Kogabwilhan 1 membuktikan bahwa Laksamana TNI Yudo Margono adalah seorang prajurit sejati yang dapat mengomandoi lingkup tiga matra. Darat, laut, dan udara," katanya.   

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement