REPUBLIKA.CO.ID, oleh Nawir Arsyad Akbar, Febrianto Adi Saputro
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Effendi Simbolon mewacanakan pasangan Puan Maharani dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Menurutnya, pasangan Puan-Anies menjadi simbol rekonsiliasi nasionalis dan religius.
"Saya punya usul, saya bilang Mbak Puan itu dipasangkannya harus sama Anies. Ya, jangan lagi Prabowo, jadi Puan capres, Anies cawapres. Itu baru rekonsiliasi nasionalis dan religi," ujar Effendi dalam sebuah diskusi daring, Ahad (30/5).
Menurutnya, keduanya dapat saling melengkapi dalam Pilpres 2024. Keduanya juga dapat mewujudkan rekonsiliasi, antara partai nasionalis dan berbasis Islam.
"Kalian mau celah di mana lagi, nasionalis dan religius bersatu semua. Itu kan baru sesuatu," ujar Effendi.
Namun, duet Puan dan Anies ditegaskannya merupakan usulan pribadinya. Sebab, semua keputusan terkait Pilpres 2024 ada di tangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Kan usul, usul saya Mbak Puan itu masuk maju dengan figur. Kan PDIP bisa nyalon sendiri PDIP, jadi kali ini Gerindra ikutlah mendukung di belakang," ujar anggota Komisi I DPR itu.
Berbeda dengan Effendi, Ketua Badan Kebudayaan Nasional Pusat (BKNP) PDIP, Aria Bima mengatakan bahwa partainya hingga saat ini belum memikirkan Pilpres 2024. Termasuk, ketika ada kader PDIP yang mengusulkan untuk menduetkan Puan dan Anies.
"Tidak (memikirkan Pilpres), selesaikan dulu kompetensi mereka sebagai gubernur, rakyat yang akan menentukan," ujar Aria di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (31/5).
Aria menjelaskan, artikulasi PDIP adalah agregasi rakyat. Sehingga untuk saat ini, partai tengah fokus membantu masyarakat menghadapi pandemi Covid-19 dan belum memikirkan sosok yang akan diusung atau didukung pada Pilpres 2024.
"Jadi gini, persoalan bangsa apa, kriteria apa, baru orang. Rakyat dibikin bodoh karena sudah bicara orang, rakyat harus dididik dalam berdemokrasi, berbicara persoalan bangsa dan negara, baru orang," ujar Aria.
PDIP berpandangan, baik Puan dan Anies, saat ini perlu fokus terlebih dahulu dalam penanganan pandemi Covid-19. Pasalnya, keputusan terkait Pilpres 2024 ada di tangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Wallahu a'lam Ibu Ketua Umum yang memutuskan, PDIP tidak usah ribut seorang capres, cawapres. Tidak ada ruang untuk memikirkan capres cawapres 2024," ujar Wakil Ketua Komisi VI DPR itu.